Siswa SMK mengikuti UNBK. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK Senin (2/4) berjalan tanpa hambatan. Hanya saja, dari 4.173 siswa yang masuk Daftar Nominatif Tetap (DNT) peserta UNBK ada 10 siswa tidak hadir pada hari pertama ujian. Dari jumlah itu, sebagian besar tidak ikut ujian. Keenamnya berhenti sekolah karena terpaksa menikah di usia dini.

Data dihimpun di lapangan menyebutkan, enam siswa SMK yang berhenti tersebut terdiri dari dua siswa SMKN 3 Singaraja. Satu siswa SMKN 1 Sukasada, satu siswa SMKN 1 Seririt, dan dua siswa SMK TI Bali Global. Enam siswa ini sebelumnya masuk dalam DNT, namun sebelum ujian siswa itu berhenti sekolah. Setelah ditelusuri, ternyata siswa itu berhenti karena menikah di usia dini.

Baca juga:  Selama 55 Hari, Setengah Jutaan WNA Masuk ke Bali

Sedangkan, empat siswa yang dinyatakan sakit terdiri dari SMK Kertha Wisata Sawan satu siswa, dua siswa SMKN 2 Seririt, dan satu siswa SMKN 1 Kubutambahan. Khusus untuk siswa yang dalam kondisi sakit, dipastikan mendapat kesempatan mengikuti UNBK susulan yang dijadwalkan 17 April 2018 mendatang.

Ketua Musyawarah Kelompok Kepala Sekolah (MKKS) yang juga Kepala SMKN 1 Sukasada Made Darwis Wibawa mengatakan, secara umum UNBK telah berjalan dengan lancar dan tertib. Bahkan, kendala teknis sama sekali tidak ada dan siswa mengikuti UNBK di hari pertama dengan baik. Hanya, dari laporan absensi dari seluruh sekolah melaporkan 10 siswa yang absen dalam UNBK di hari pertama. Terhadap situasi ini, Darwis menyebut tidak bisa dihindari karena sebelum UNBK sendiri, masing-masing sekolah sudah diingatkan untuk membina anak-anak untuk focus mempersiapkan sebelum menghadapi ujian. Kendati ada siswa yang tidak hadir, Darwis menilai, secara persentase tingkat kehadiran siswa masih tergolong tinggi.

Baca juga:  Perang Lawan Narkoba, Ini "Warning" Kapolda Golose Jika Aparat Terlibat

“Sama sekali tidak ada masalah dan laporan dari semua sekolah ujian-nya berjalan lancar. Hanya kami mendapat laporan kalau 10 siswa tidak hadir di hari pertama dan untuk yang berhenti itu memang dilausr prediksi kami. Namun yang sakit masih bisa mengikuti ujian susulan,” katanya.

Sementara itu, salah satu peserta ujian di SMKN 1 Sukasada Tina mengaku tidak ada masalah yang berarti setelah mengikuti UNBK. Hal ini karena sebelum mengikuti ujian, dirinya mengikuti dua kali simulasi ujian di sekolahnya. Demikian juga perangkat komputer termasuk jaringan internet lancar. “Kalau masalah teknis tidak ada dan lancar semua, mudah-mudahan mendapat nilai yang sesuai harapan,” jelasnya.

Baca juga:  Tiga Bayi di Pengungsian Membutuhkan Tempat Representatif

Seperti diberitakan sebelumnya, 28 SMK negeri dan suwasta di Buleleng melaksanakan UNBK. 22 sekolah diantaranya melaksanakan UNBK secara mandiri.

Sedangkan, enam sekolah melaksanakan UNBK bergabung ke sekolah lain. Lima skeolah itu diantaranya SMK Widya Wisata Tejakula digabung ke SMKN 1 Tejakula pada sesi tiga. SMKN 1 Kubutambahan bergabung ke SMKN 3 Singaraja pada sesi tiga. SMKN Widya Paramita, SMK Bkatiyasa, SMK TP 45, dan SMK Nusa Dua Sawan bergabung ke SMK TI Bali Global. Selain itu, SMK Karya Usada Seririt meminjam perangkat komputer di SMAN 1 Seririt. (mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *