BANGLI, BALIPOST.com – Meluapnya air Danau Batur, Kintamani hingga merendam puluhan rumah, lahan pertanian dan fasilitas jalan di beberapa desa di pinggir danau disikapi Bupati Bangli I Made Gianyar. Untuk menangani masalah tersebut secara permanen, Bupati merencanakan akan membangun sebuah danau buatan di wilayah Desa Suter. Nantinya danau buatan itu akan dimanfaatkan untuk menampung luapan air danau yang diangkat menggunakan teknologi otomatis.
Diwawancara Senin (2/4), Gianyar mengatakan pihaknya sempat membahas rencana penanganan luapan air Danau Batur, saat menerima audensi Fakultas Teknik Unud dan Tim Ahli Percepatan Pembangunan Kintamani di Kintamani siang kemarin. Dalam pembahasan itu muncul rencana untuk membangun sebuah danau buatan sebagai solusi permanen mengatasi masalah meluapnya air Danau Batur.
Rencanananya danau buatan tersebut akan dibangun di wilayah Desa Suter. “Hanya saja problemnya lahan, karena di sana lahan hutan jadi kita harus ajukan usulan ke Kementerian Kehutanan dan Gubernur,” terangnya.
Selain membangun danau buatan, pihaknya juga merencanakan akan mencari teknologi yang bisa mengangkat air danau secara otomatis setiapkali air Danau Batur meluap. Nantinya air danau yang diangkat dengan teknologi otomatis akan ditampung di danau buatan. “Sehingga air itu bisa dimanfaatkan oleh wilayah-wilayah yang selama ini mengalami kekurangan air seperti di Suter, Landih, Pengotan dan sekitarnya,” jelasnya.
Sebelum rencana itu diwujudkan, Gianyar mengatakan pihaknya akan membuat Feasibility Studi (FS) untuk mematangkan rencana tersebut. FS akan dibuat pada Perubahan APBD. Selanjutnya pihaknya juga akan menyusun DED. Jika Pemkab Bangli mampu membiayai rencana itu, maka Pemkab yang akan merealisasikannya. Namun jika tidak, Pemkab akan memohon bantuan ke pemerintah provinsi termasuk pemerintah pusat. “Target kita 2019 sudah mulai action. Sehingga FS-nya di perubahan APBD kita akan buat,” tegasnya.
Sementara itu disinggung mengenai kemungkinan untuk dilakukannya pengerukan sedimentasi sebagai solusi lain untuk mengatasi meluapnya air Danau Batur, Gianyar mengatakan hal itu bisa saja dilakukan sebagai langkah kedua.
Menurutnya untuk mengeruk sedimentasi di Danau Batur dibutuhkan kajian yang matang dan dana yang besar. Gianyar mengatakan sesuai hasil kajian para ilmuan, pendangkalan yang terjadi di Danau Batur sudah mencapai 8 meter. “Kayaknya yang paling bisa kita lakukan agar airnya tidak naik ya disedot, dibawa ke atas dan dimanfaatkan untuk masyarakat,” imbuhnya. (dayu rina/balipost)