DENPASAR, BALIPOST.com – Mayat orok berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan di Pantai Padanggalak pada Selasa (3/4) dibawa ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah dengan menggunakan ambulans BPBD. Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr. IB Putu Alit, Sp.F., DFM. mengatakan, mayat orok tersebut sudah dalam keadaan membusuk saat diperiksa pukul 09.50 Wita.
Dengan kondisi yang sudah membusuk diperkirakan waktu kematian 12- 24 jam sebelum diperiksa. Mayat orok tersebut diperkirakan berusia 4 bulan umur dalam kandungan. “Karena panjang badannya 21 cm sesuai usia kandungan 4 bulan,” ujarnya.
Kondisi mayat orok masih lengkap dengn tali pusat dan ari-ari. Dari kondisi tersebut, mayat orok terkesan tindakan abortus. Namun ia belum bisa memastikan apakah abortus spontan alamiah atau kriminal.
Temuan orok ini sedang ditangani Polsek Denpasar Timur (Dentim). Informasi di lapangan, sekitar pukul 08.15 Wita, Gede Agus Ariman (37) sedang olahraga di tepi pantai dan melihat mayat orok tergeletak di pasir.
Selanjutnya Ariman memanggil Ketut Dana (65), tukang parkir dan memberi tahu ada mayat orok tersebut. Pada saat ditemukan, mayat orok bayi dalam keadaan berada di atas pasir pantai, ditutupi tupper ware (tempat makan plastik) bagian bawah berwarna bening.
Namun kepala orok bayi masih terlihat (tidak tertutup tupper ware). Selain itu, di dekat orok ditemukan tutup tupper ware bagian atas berwarna merah, serta plastik warna putih yang berisikan susu kotak dan permen. (Citta Maya/balipost)