MANGUPURA, BALIPOST.com – Tim Satreskrim Polres Badung bekerja keras menyelidiki kasua perampokan di minimarket Indomaret di Jalan Raya Kapal, Mengwi, Badung. Hasil pemeriksaan saksi-saksi, pistol yang dibawa pelaku adalah mainan. Tujuannya hanya untuk menakut-nakuti korban.
Kasatreskrim Polres Badung AKP Made Pramestia, Kamis (5/4) mengatakan, awalnya karyawan minimarket disekap, Muhamad Miki, Irma Suryani dan Kalikit Hung Anding mengira pistol itu asli. Namun hal itu tidak berlangsung lama, korban yang geram melihat ulah pelaku itu berusaha melawan.
“Saat korban melawan, pelaku menggunakan pistol itu (menembakkan-red) tapi tidak ada suara letusan pistol,” ujarnya.
Melihat hal itu, lanjut Pramestia, sempat melempar pelaku menggunakan benda yang ada didekatnya. Ternyata pelaku keder juga dan memilih kabur. “Kami masih menyelidiki kasus ini dan mudah-mudahan cepat ditangkap,” ungkapnya.
Terkait kejadian tersebut, pengawasan tempat usaha yang buka sampai tengah malah dan 24 jam dilakukan pengawasan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau pemilik atau pengelola tempat usaha supaya meningkatkan keamanan.
“Sebenarnya kami berharap dapat rekamanan CCTV yang ada di TKP. Tapi server CCTB dibawa pelaku. Pelaku tahu server itu setelah nanya karyawan yang disekap tersebut,” tandasnya.
Seperti diberitakan, kasus perampokan terjadi di minimarket Indomaret di Jalan Raya Kapal, Mengwi, Badung, Selasa (3/4) pukul 23.00 Wita. Karyawan minimarket, Muhamad Miki, Irma Suryani dan Kalikit Hung Anding ditodong senjata diduga pistol lalu disekap dalam gudang. Pelakunya dua orang dan berkedok pura-pura mau ngecek CCTV.
Pelaku sempat menodongkan senjata diduga senpi ke arah karyawan bernama Muhamad Miki. Selain itu korban sempat dipukul sebanyak tiga kali di bagian perut sebelah kanan. Pelaku membawa kabur uang hasil penjualan Rp 5.232.650 dan mengambil HP merk Vivo seharga Rp 2.500.000 milik Kalikit Hung Anding. Dengan demikian total kerugian sebesar Rp 7.732.650. (kerta negara/balipost)