NEGARA, BALIPOST.com – Ratusan kotak suara pemilihan umum (pemilu) berbahan alumunium milik KPU Jembrana sudah tidak bisa dipergunakan. Kotak suara yang rusak itu kini tertumpuk terpisah dengan kotak suara lainnya di gudang. Sementara kotak yang masih utuh, sejak tiga hari ini mulai dikeluarkan dari gudang untuk dibersihkan. Dari ribuan kotak yang tersimpan di gudang, rencananya akan digunakan 520 unit untuk Pilkada Bali beberapa bulan nanti.
Dari pengamatan Kamis (5/4), sejumlah pekerja nampak membersihkan kotak-kotak yang sebelumnya digunakan dalam Pemilihan Legislatif 2014 silam. Di bagian kotak-kotak berlogo timbul KPU itu masih tertempel stiker Pileg seperti DPD, DPRD Provinsi dan lain-lain. Para pekerja yang rata-rata merupakan buruh serabutan ini mengaku mendapat pekerjaan borongan untuk service kotak-kotak tersebut. Bukan hanya membersihkan alumunium menggunakan cairan tiner, mereka juga memperbaiki baut-baut kotak agar tidak lepas.
Salah satu pekerja, Tri Toni dari Banjar Tengah mengatakan sudah dua hari ini memperbaiki. Ia bersama beberapa orang lainnya mengaku mendapat ongkos Rp 10 ribu per kotak. Namun, service itu termasuk menyediakan sendiri peralatan. Sehari rata-rata para pekerja ini bisa service lebih dari 100 kotak. Proses perbaikan kotak yang akan dipakai di depan gudang. Sementara kotak yang rusak disimpan terpisah di halaman kantor Sekretariat KPU.
Komisioner KPU Jembrana Divisi Logistik, I Putu Eka Suta Marbawa didampingi Sekretaris KPU, Gede Martiana ditemui seusai rapat kemarin membenarkan saat ini untuk logistik sedang mempersiapkan kotak suara. Nantinya kotak suara ini akan didistribusikan ke tiap-tiap TPS. Total yang akan digunakan sebanyak 517 kotak dengan rincian 499 TPS. Di masing-masing kecamatan tiga kotak atau 15 kotak suara dan sisanya di KPU. Selain kotak suara, selanjutnya akan diservis bilik-bilik yang juga berbahan dari alumunium.
“Sekarang kotak suara dulu, nanti baru bilik-biliknya. Sudah sejak dua hari ini mulai diservis,” tandas Eka. Selain kotak suara yang masih bisa digunakan, memang ada sekitar 200 lebih kotak yang sudah tidak digunakan karena rusak. Dari pengamatan, kotak yang tertumpuk tiga tingkat tersebut rusak diantaranya karena bagian kotak penyok. (surya dharma/balipost)