BUMDes Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung. Sejak berdiri 2014, sudah memilki lima usaha. Keberadaannya mampu berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa di Kabupaten Klungkung belum seluruhnya memiliki badan usaha. Perannya yang sangat penting dalam menggenjot perekonomian, bahkan mengentaskan kemiskinan, membuat pemkab berkeinginan usaha ini terus bermunculan.

Desa di Kabupaten Klungkung memiliki berbagai potensi. Ada pariwisata, perdagangan, alam hingga jasa. Beberapa sudah ada yang memanfaatkannya secara baik. Dikelola dalam bentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Seperti Desa Paksebali, Kecamatan Dawan. Sejak berdiri 2014 lalu, sudah ada lima usaha yang digarap. Mulai dari unit pengolahan sampah, unit air, simpan pinjam, unit wisata dan pasar. Kemunculannya bertahap.

Dua tahun berdiri, telah mampu memberikan angin segar untuk masyarakat. Melalui program simpan pinjam, sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) dan perindustrian, seperti tenun, prada, klangsah maupun ingka dapat semakin berkembang. Selain itu, keberadaannya juga mampu menjadi penyedia lapangan pekerjaan. Misalnya pada unit pasar.

Baca juga:  SDM, Pilkada dan Indonesia Emas

Buruh angkut maupun lainnya bisa dilakoni warga yang sebelumnya berstatus pengangguran. “Dampaknya sangat bagus untuk membangun desa. Tenaga kerja terserap. Ekonomi bisa bergerak,” ungkap Perbekel setempat, I Putu Ariadi, Kamis (5/4).

Badan usaha yang memiliki puluhan pegawai ini juga memiliki peran strategis dalam pengentasan kemiskinan. Adanya pergerakan perekonomian secara berkelanjutan, mampu memberikan ruang bagi RTM untuk mencari penghasilan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan. “2015, angka kemiskinan 212 KK. 2017 tinggal 41 KK,” ucapnya.

Baca juga:  Gali Pasir untuk Senderan, Pekerja Temukan Kerangka Manusia

Dampak serupa juga ditimbulkan BUMDes Dawan Kaler, Kecamatan Dawan. Angka kemiskinan dapat ditekan, salah satunya melalui usaha produksi air kemasan. “Usaha kami mengelola pasar desa, usaha air minum kemasan dan simpan-pinjam. Kalau dampaknya sangat bagus. Terutama ikut berperan serta dalam penanggulangan kemiskinan,” ungkap Perbekel, I Kadek Sudarmawa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Klungkung, I Wayan Suteja mengungkapkan berdasarkan data terakhir, terdapat 37 BUMDes di Bumi Serombotan yang tersebar di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Dawan dan Nusa Penida. Dari itu, 23 mendapat dukungan dana dari pemerintah provinsi Bali dan sisanya dari desa. “BUMDes kalau dikelola dengan baik, kontribusinya untuk desa cukup banyak. Salah satunya dalam pengentasan kemiskinan,” jelasnya.

Baca juga:  Potensi Ekonomi Digital Diperkirakan Tumbuh 8 Kali Lebih Cepat

Pejabat asal Karangasem ini menyebutkan pemkab tengah mendorong supaya desa lain bisa membentuk BUMDes. Hanya hal tersebut belum bisa berjalan cepat.

Di samping potensi desa belum dipetakan, juga disebabkan Sumber Daya Manusia untuk mengelola sulit didapatkan. “Kami telah melakukan langkah-langkah pengembangan melalui pelatihan kepada pengurus dan mengintensifkan pendampingan,” ungkapnya.

Ditambahkan, seiring besarnya dana yang dikelola desa, baik yang bersumber dari daerah maupun pusat, pembentukan badan usaha itu dipandang tidak sulit. “Sekarang dana sudah mudah didapat. Desa bisa memberi penyertaan. Tinggal bagaimana memetaan potensi desa saja,” tandasnya. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *