AMLAPURA, BALIPOST.com – Truk yang dikemudikan I Gede Aman (40) terbalik setelah mengalami patah as pendek di jalan tanjakan menuju objek wisata Bukit Asah di Desa Bugbug, Karangasem, Jumat (6/4) siang. Sopir asal Banjar Bugbug Tengah itu memang lolos dari maut namun dia harus dirujuk ke RSUP Sanglah karena hampir sekujur tubuhnya melepuh tersembur air radiator truknya.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan tunggal truk bermuatan pasir itu terjadi sekitar pukul 11.00. Saat itu Aman hendak menurunkan pasir di Bukit Asah, karena sadar jalannya terjal maka truk hanya di isi separuh saja. Malang tak dapat dihindari, meski muatan jauh di bawah kapasitas angkut, menjelang ujung tanjakan truk mengalami patah as pendek. Dua orang kenek di bak truk seketika melompat ketika mendengar suara besi patah. Mereka kemudian buru-buru mencari batu untuk mengganjal ban belakang truk.
Sayangnya gerak cepat mereka sia-sia karena tak ada batu besar yang bisa ditemukan di tempat tersebut. Truk yang mulanya merangkak pelan pun kemudian bergerak mundur. Situasinya sangat menegangkan karena di sisi kiri jalan merupakan tebing yang cukup curam. Ketegangan menjadi-jadi karena saat itu Gede Aman sampil nyopir memomong putra bungsunya yang masih berstatus balita, I Wayan Ari (1,5).
Kedua kenek hanya bisa berteriak histeris melihat truk bergerak mundur. Di lain pihak, Gede Aman terus berusaha menstabilkan kemudi. Untuk menghindari jurang di kiri jalan, sopir yang sudah sarat pengalaman itu akhirnya membanting stirnya ke kanan. Upayanya itu berhasil menghindarkan truk masuk jurang, namun mendekati jalan datar di atas pos karcis Bukit Asah, truk terguling dan terbalik.
Saat itulah petaka benar-benar datang. Posisi truk yang terbalik mengakibatkan jok dan radiator yang berada di bawah jok, jebol. Air radiator seketika tumpah menyembur mengenai tubuh Gede Aman yang pada saat bersamaan berusaha melindungi tubuh mungil putranya Wayan Ari. Wayan Ari luput dari semburan air radioator yang super panas itu. Namun benturan ketika truk terbalik mengakibatkan pelipis kirinya luka hingga mendapat dua jaritan dan bibir dan hidungnya bengkak. ‘’Katanya sih tidak ada luka dalam, tapi saya sangat mengkhawatirkan suami saya,’’ ungkap Ni Nyoman Dewi (40), istri Gede Aman ditemui di UGD RSUD Karangasem.
Dewi mengatakan saat peristiwa naas terjadi dia sedang bantu-bantu di rumah tetangganya yang sedang punya hajatan sehingga sang suami yang ditugasi momong putra bungsunya. ‘’Ya, ini tumben ngajak Wayan (putra bungsu korban-red),’’ ujar Gede Suardana (36), satu dari dua kenek truk naas tersebut.
Gede Aman dilarikan ke UGD RSUD Karangasem dalam kondisi sadar. Dia mengalami luka melepuh grade II b 47 persen. Luka melepuh terjadi pada bagian punggung, dada dan perut, paha kanan dan tangan. Sopir malang itu harus dirujuk ke RSUP Sanglah karena RSUD Karangasem tidak memiliki fasilitas perawatan luka bakar. ‘’Kalau luka dalamnya masih observasi, tapi untuk luka bakarnya perlu ruang perawatan khusus, kita belum ada,’’ ujar dr. Edwin Goutama, dokter jaga UGD RSUD Karangasem. (kmb/balipost)