MANGUPURA, BALIPOST.com – Keluhan terhadap genangan limbah kembali terjadi. Salah satunya seperti genangan limbah di sungai tadah hujan di depan Hotel St. Regis Nusa Dua.

Selain berwarna pekat, limbah ini juga mengeluarkan bau kurang sedap. Dari pantauan tim Kecamatan Kutsel, didampingi pihak Kelurahan Benoa, Jumat (6/4),  sumber limbah tersebut belum ditemukan. Karena berada di bawah sungai.

Camat Kutsel, Made Widiana saat dikonfirmasi seusai pengecekan menjelaskan, keberadaan limbah tersebut awalnya dikeluhkan oleh pihak St. Regis yang disampaikan kepada pihak ITDC. Pihaknya menduga limbah tersebut bersumber dari laundry dan restoran di sekitar lokasi tersebut.

Baca juga:  Kenaikan Kasus COVID-19 Signifikan Ada di 6 Daerah, WNA Terkonfirmasi Juga Terus Bertambah

Namun untuk memastikannya pihaknya akan kembali turun bersama instansi teknis yaitu DLHK Badung untuk melakukan penelusuran di lokasi. “Tadi kami memang cek bersama Pak Lurah Benoa, namun sumbernya belum jelas karena pipanya di bawah sungai. Kami akan segera turun kembali dengan instansi teknis yaitu DLHK, kalau kami temukan sumbernya kami minta agar ditindak tegas,” pungkasnya.

Selain melakukan pengecekan limbah, pihaknya juga meninjau usaha peternakan babi milik warga yang dikeluhkan. Karena selain baunya menyengat ketika hujan kotoran babi ini juga mengalir bercampur air hujan ke parit.

Baca juga:  Dulang Suara Rakyat di Pilgub Bali, Reklamasi Teluk Benoa Jadi "Komoditi" Politik

Sayangnya pemilik peternakan babi yang berlokasi di Jalan Mayapada tidak ada di lokasi saat dilakukan pengecekan. “Dalam waktu dekat kami akan memanggil yang bersangkutan untuk datang ke kantor Camat,” ujarnya.

Dalam hal ini, pihaknya tidak bermaksud menghalangi orang berusaha namun, disarankan peternak babi ini agar membuat semacam septic tank untuk menampung kotoran babi agar tidak mencemari lingkungan. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *