NEGARA, BALIPOST.com – Suasana panik terjadi di kebun milik I Made Subagia, Bendesa Pakraman Munduk Angrek Kaja, yang berlokasi di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo, Sabtu (7/4) siang. Pohon pule berukuran besar tiba-tiba tumbang dan menimpa korban Ida Pedanda Gede Oka Sidanta alias Ida Bagus Gede Nuarda (60), seorang Sulingih asal Gria Taman Sari Megati, Banjar Pasar, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.

Ida Peranda Gede Oka Sidanta meninggal dunia lantaran tertimpa pohon pule berukuran besar tersebut. Dari informasi sejumlah saksi, kejadian tersebut bermula dari warga Desa Pakraman Munduk Angrek Kaja sedang melaksanakan upacara adat guna meminta dahan pohon pule yang akan digunakan untuk tapel (topeng) Barong.

Baca juga:  Oktober, Inflasi Bali Lampaui Nasional

Upacara tersebut dipuput korban. Usai dilakukan prosesi upacara atau ritual, dilanjutkan dengan pemotongan kayu pule yang dilakukan oleh I Komang Darmawan (51), asal Munduk Angrek Kaja, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo dan Kade Adnyana (32), asal Banjar Sari Kuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya.

Pemotongan dilakukan pada bagian pohon sebelah timur berukuran 1 meter persegi, kemudian dilanjutkan dengan memotong bagian kedua dengan posisi sebelah utara pohon. Namun tanpa disangka tiba-tiba ditengah proses pemotongan kurang lebih 15 menit sebelum tumbang terdengar tanda- tanda kayu akan tumbang.

Baca juga:  PLN Dukung Pembangunan PLTS di Tol Bali Mandara

Kemudian Komang Darmawan, berteriak ke warga termasuk korban yang ada di sekitar lokasi untuk menjauh dan dituruti oleh warga dengan menjauh dari lokasi. Namun korban tetap bersikukuh tinggal di tempat semula dan berlari ketika pohon sudah tumbang dan langsung menimpa korban.

Pohon yang menimpa korban setinggi 27 meter dengan lingkaran 3 meter. Setelah korban berhasil dievakuasi, warga kemudian membawa korban ke RSUD Negara dan kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Mendoyo.

Baca juga:  Petugas Lapas Geledah Blok dan Kamar Hunian WBP

Di RSU Negara sejumlah warga dan keluarga korban tampak berkumpul dan merasa kehilangan. Karena Ida Peranda merupakan seorang sulinggih dan tokoh agama serta masyarakat.

Kapolsek Mendoyo Kompol Gusti Agung Sukasana dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Kapolsek mengatakan setelah korban diperiksa secara medis, selanjutnya dibawa ke rumah duka dan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. “Ya Ida Peranda tertimpa pohon saat muput. Dan setelah diperiksa tim medis dibawa ke rumah duka,” jelasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *