BANGLI, BALIPOST.com – Desa Songan, Kintamani masuk dalam zona merah rabies di Bangli. Untuk mencegah merebaknya kasus rabies di wilayah desa tersebut, SMKN 2 Kintamani dan SMPN 4 Kintamani, Sabtu (7/4) menggelar sosialisasi tentang bahaya rabies.

Sosilisasi melibatkan seluruh siswa sekolah dasar dan sekolah menengah yang ada di desa setempat. Melalui sosialisasi itu diharapkan tumbuh pemahaman di kalangan masyarakat, terutama siswa tentang bahaya dan cara mencegah serta penanganan penyakit rabies.

Baca juga:  Vaksinasi Dosis Lengkap di Bali Hampir 90 Persen, Masyarakat Diminta Tetap Disiplin

Kepala SMKN 2 Kintamani Nyoman Muliawan mengatakan kegiatan sosialisasi rabies yang dilaksanakannya kemarin melibatkN sekitar 1.400 siswa, guru dan pegawai seluruh sekolah di Desa Songan. Kegiatan sosialisasi menghadirkan petugas penyuluh dari Dinas Peternakan Provinsi Bali. “Banyak hal yang dijelaskan dalam sosialisasi kemarin, menyangkut tentang bahaya dan cara penyebaran virus rabies, serta cara penanganan kalau digigit binatang yang diduga terinveksi virus rabies. Dijelaskan juga bahwa saat ini Songan masuk zona merah penyebaran virus rabies,” paparnya.

Baca juga:  Serangkaian HUT ke-74 Bali Post, Donor Darah Digelar di Bali TV

Agar penjelasan yang diberikan bisa diterima siswa secara efektif, metode yang dipakai dalam sosialisasi kemarin yakni metode Lepas (Learning by playing and singing). Dalam metode tersebut, para siswa diajak bermain dan bernyanyi dengan berbagai gerakan serta membuat yel terkait rabies.

Melalui kegiatan ini, Mulyawan berharap para siswa bisa teredukasi, sehingga tumbuh kesadaran bahwa virus rabies menjadi ancaman yang harus diwaspadai bersama. Diharapkan juga bahwa sosialisasi ini bisa diteruskan dan disebarluaskan ke anggota keluarga termasuk kerabat dan teman lainnya sehingga upaya pencegahan rabies bisa berjalan maksimal. “Melalui sosialisasi ini kami harapkan tumbuh kesadaran bahwa lingkungan di sekitar kita sudah tersebar binatang yang terjangkit virus rabies. Setelah sosialisasi ini diharapkan juga agar ada penyebaran informasi tentang bahaya rabies dan cara mengantisipasinya,” jelasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Akui Omicron Sudah Menyebar di Bali, Gubernur Koster Sebut Sejak Januari
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *