SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak 367 siswa menyelesaikan pendidikan Pertama Tamtama TNI AD gelombang II tahun anggaran 2017. Ratusan siswa yang semula berstatus sebagai warga sipil tersebut selama lima bulan menjalani pendidikan di Sekolah Calon Tamtama A (Secata A) Rindam IX/Udayana.
Pendidikan Pertama Tamtama TNI AD gelombang II tahun 2017 tersebut ditutup Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX/Udayana Brigadir Jendral (Brigjen) TNI Kasuri di lapangan upacara Secata Sabtu (7/4). Upacara ini dihadiri para perwira TNI di jajaran Kodam IX/Udayana, Komandan Secata A Rindam IX/Udayana Mayor Inf. Bhucori Qadirun, unsur Muspida Buleleng, dan orangtua siswa.
Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri usai upacara mengatakan, pendidikan Pertama Tamtama ini adalah tahapan awal dalam membentuk karakter prajurit TNI AD. Pendidikan ini berperan penting, karena anak-anak Bangsa tadinya merupakan warga sipil kemudian dididik lewat pendidikan Pertama Tamtama menjadi prajurit yang memiliki jati diri, prajurit rakyat, dan prajurit profesional. “Saya bangga anak-anak Bangsa yang tadinya bebas menjadi warga sipil sudah berhasil dididik dengan membentuk karakter seorang prajurit yang memiliki jati diri, prajurirt rakyat, dan prajurit yang profesional,” katanya.
Menurut Kasdam Kasuri, setelah pendidikan pertama ini, ratusan prajurit ini wajib menjalani pendidikan lanjutan selama tiga bulan ke depan. Pendidikan lanjutan ini tidak kalah pentingnya karena ratusan prajurit ini akan digembleng sesuai kecabangan di jajaran TNI AD.
Setelah mengikuti pendidikan lanjutan itu, Kasdam Kasuri yakin prajurit ini siap berkarier dan melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Bangsa dan Negara. “Kalau sudah menyelesaikan pendidikan lanjutan sesuai kecabangannya, prajurit siap berkarier dalam mengemban tugas-tugas yang dibebankan oleh Bangsa dan Negara kita,” tegasnya.
Seperti biasa, setiap penutupan pendidikan di lingkungan Secata A Rindam IX/Udayana disi demontrasi beberapa keahlian oleh para prajurit yang sudah menyelesaikan pendidikannya. Demontrasi itu mulai dari keahlian merakit senjata, bela diri Yong Modo, kesenian daerah, dan keterampilan lain. Demontrasi ini pun mendapat sambutan hangat para undangan, termasuk para orangtua atau kerabat prajurit. (Mudiarta/balipost)