Sejumlah pengusaha dekorasi bali membentuk asosiasi untuk mencegah perang tarif. (BP/may)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Asosiasi Pengusaha Dekorasi Bali (APDB) pada 1 Mei akan diresmikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Asosiasi ini terbentuk atas inisiasi AA. Rai Arnata pemilik Agung Roy Decoration bersama pengusaha dekorasi Bali yang lain seperti Buki Dekorasi, Manik Berlian Dekorasi, Gede Satria Dekorasi, dan lainnya.

Agung Roy, demikian Rai Arnata akrab disapa mengatakan, keinginan untuk membuat asosiasi telah lama muncul. Namun baru bisa terwujud saat ini, setelah mengumpulkan pengusaha dekorasi. Telah ada 120 pengusaha dekorasi yang mendaftar dalam asosiasi ini.

Baca juga:  Bali "Over Supply" Kamar, Tambahan Hingga Ribuan Kamar akan Sebabkan Perang Tarif

Ia melihat permasalahan antar pengusaha dekorasi karena adanya perang tarif. Saling menjatuhkan harga untuk mendapatkan pelanggan. Namun hal itu justru merugikan pengusaha dekorasi Bali.

Hal yang paling krusial akan dibahas adalah menyetarakan tarif dekorasi. Ia ingin nantinya ada suatu kesepakatan standar harga, agar tidak saling menjatuhkan dan merugikan.

Maka dari itu dibentuklah asosiasi ini. Visi misinya ingin menyatukan pengusaha-pengusaha dekorasi asal Bali. Menjalin hubungan persahabatan dengan pengusaha dekorasi se-Bali sehingga mempererat hubungan bisnis. “Supaya pengusaha dekorasi Bali tidak menjadi penonton di rumahnya sendiri,” ujarnya Minggu (8/4).

Baca juga:  Jasa Dekorasi Serap Banyak Tenaga Kerja Lokal

Dengan adanya persatuan antar pengusaha dekorasi, diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan baik. “Sehingga teman-teman nanti orientasinya pada kualitas hasil dekorasi untuk melayani masyarakat dengan baik,” ungkapnya.

Dekorasi merupakan sebuah produk seni. Sehingga dengan bersatu dapat memunculkan kreatifitas-kreatifitas baru dan ide-ide baru.

Selain itu, dengan adanya asosiasi ini, ia berharap dapat saling mendukung dengan sesama pengusaha dekorasi Bali. Pengusaha kecil dapat tumbuh, pengusaha besar dapat saling berbagi. Sehingga akan timbul kesetaraan antar pengusaha dekorasi Bali. “Dengan bersatu, kita akan menjadi kuat. Sehingga gempuran dari pengusaha luar dapat ditangkal,” imbuhnya.

Baca juga:  Tanah Longsor Timbun Akses Jalan Batusesa ke Besakih

Ia melihat kebutuhan jasa dekorasi dari tahun ke tahun selalu meningkat. Terutama pada saat musim-musim tertentu. Di Bali misalnya, ada musim orang menikah, permintaan akan jasa dekorasi pun tinggi. Melihat potensi yang besar, ia juga ingin membantu pemerintah dalam menumbuhkan pengusaha baru dan memeratakan ekonomi masyarakat Bali. “Kita ingin membantu pemerintah untuk menjadi pengusaha yang legal, sehingga dalam perjalanannya tidak menimbulkan kerugian bagi semua pihak,” imbuhnya.(citta maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *