Luhut Pandjaitan. (BP/har)

JAKARTA, BALIPSOT.com – Politisi senior Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku mayoritas masyarakat cenderung mengasosiasikan calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI Perjuangan. Mantan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar yang mundur karena memilih fokus kerja di Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi itu mengungkapkan hal tersebut sudah berdasarkan riset internal.

Riset tersebut, lanjutnya, dilakukan pihaknya setiap bulan. “PDIP 42 persen, Golkar 13 persen,” ungkap Luhut Pandjaitan tentang tingkat asosiasi Jokowi ke parpol peserta pemilu saat menjadi pembicara dalam Rakorbidnas Kemaritiman III PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jaksel, Minggu (8/4).

Baca juga:  Segera, PDIP Umumkan Paket Paslon Kepala Daerah di Badung

Survei internal yang dibentuknya sendiri itu, sengaja dia ungkapkan dihadapan Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga hadir di acara Rakorbidnas Kemaritiman PDIP dalam kapasitasnya sebagai Menteri Perindustrian. Melihat fakta itu, Luhut menilai PDI Perjuangan sangat diuntungkan untuk menghadapi Pemilu 2019 mendatang. “PDIP untung punya beliau (Jokowi, red),” kata Menko Kemaritiman ini.

Untuk itu, Luhut mengatakan Partai Golkar harus mengalahkan PDI Perjuangan dalam hal asosiasi ke Jokowi. “Golkar harus kalahkan PDIP,” kata Luhut disambut tawa para hadirin, termasuk Airlangga Hartarto.

Baca juga:  Negara ASEAN Butuh Strategi Taktis Hadapi Situasi Dunia Saat ini

Dilanjutkan Luhut, PDI Perjuangan wajib menjaga kekompakan demi mempertahankan hal baik ini. Caranya, jangan sampai ada lagi kasus korupsi menyangkut kader partai nasionalis ini. “Golkar juga jangan ada yang korupsi lagi. Kejar itu PDIP,” kata Luhut yang mengaku ayahnya juga kader Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, yang didirikan Bung Karno.

Di sisi lain, Luhut juga mengingatkan agar PDI Perjuangan memperhatikan temuan survei lain. Bahwa Jokowi berpengaruh positif terhadap elektabilitas parpol pendukungnya. Dalam hal ini, PDI Perjuangan memperoleh pengaruh terbesar sebesar 20 persen. “Jadi kalau tak merawat dengan calon yang didukung ini (Jokowi), maka bisa pengaruh ke penurunan suara (PDIP). PDIP harus mengawal pemerintahan agar lebih maju ke depan,” jelas Luhut.

Baca juga:  Presiden akan Rombak Kabinet Indonesia Maju

Pada acara yang sama, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan elektabilitas bukanlah hal yang utama karena bisa berubah setiap saat. “Tapi yang pasti PDI Perjuangan akan selalu bekerja keras untuk menyukseskan pemerintahan Jokowi, sehingga rakyat bisa merasakan dampaknya,” ujarnya. (Hardianto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *