Suasana Rakorbidnas Maritim yang digelar PDIP. (BP/har)

JAKARTA, BALIPOST.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Koordinasi Bidang Nasional III Kemaritiman di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4). Rakorbisnas Kemaritiman diadakan untuk mendukung program Kemaritiman yang menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Rakorbidnas sekaligus mengawali Pilot Project Nasional tentang Pengembangan Kawasan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong. Tema yang diambil adalah “Pengembangan Kawaaan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong sebagai Visi Besar PDI Perjuangan; Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia”.

Rakorbisnas Kemaritiman PDIP menghadirkan sejumkah pembicara antara lain Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menkop UKM AAGN Puspayoga yang diwakili Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Bramantyo, Kepala BKPM dan lainnya.

Baca juga:  Hardiknas, Taman Siswa Jadi Rujukan Metode Pendidikan Khas Indonesia

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membuka Rakorbidnas Kemaritiman mewakili Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut Hasto, Rakorbidnas Kemaritimam merupakan bentuk keseriusan partainya mendukung fokus pemerintahan Joko Widodo dalam membumikan prinsip-prinsip Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Di dalamnya ada budaya maritim. Ada kesadaran maritim sebagai bangsa yang memiliki potensi kelautan yang luar biasa. Kemaritiman sebagai kekuatan geopolitik yang membuat Indonesia berada di posisi strategis,” kata Hasto.

Baca juga:  PDIP Ungkap Kriteria Pemimpin di Pemilu 2024

Oleh karena itu, PDIP berupaya menggalang seluruh kekuatannya dengan melibatkan simpul-simpul partai dalam mewujudkan prinsip kemaritiman yang menjadi Program Presiden Joko Widodo. Menurut Hasto, pemberdayaan Kemaritiman Indonesia sebenarnya juga menjadi amanat pendiri bangsa, yaitu Presiden Sukarno yang mengatakan bahwa kemajuan demokrasi bukan hanya fokus pada pembedayaaan di bidang politik tetapi juga demokrasi di bidang ekonomi.

“Presiden RI pertama Sukarno mengungkapkan sebuah gambaran tentang peningnya memajukan bangsa ini yang bukan hanya dari sisi demokrasi politik semata tapi demokrasi yang memperjuangkan ekonomi rakyat. Onleh karna itu, Bung Karno menekankan tidak boleh ada kemiskinan. Hari ini bicara maritim dalam konteks keinginan Bung Karno tersebut. Menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Hasto.

Baca juga:  Pekan ini, Positif COVID-19 di Jakarta Mencapai 200 Kasus Perhari

Untuk itu, Pengembangan Kawasan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong akan merumuskan berbagai hal terkait penguatan ekonomi rakyat di bidang Kemaritiman. Ada nelayan, ada petani garam, dan profesi lain, juga aspek pertahanan dan keamanan nasional yang berkaitan dengan Kemaritiman. “Kami mengusung tema bagaimana Indonesia berdaulat dalam bidang ekonomi sekurang-kurangnya terkait pangan, energi, pertahanan keamanan serta kemampuan membangun infrakstruktur kita,” tegasnya. (Hardianto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *