Logistik saat masa pengungsian. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Seiring makin tenangnya Gunung Agung, para pengungsi juga memutuskan kembali ke rumah mereka masing-masing. Jumlah pengungsi pun semakin menurun, hingga kini menyisakan 193 jiwa di delapan titik. Penurunan jumlah pengungsi, mengakibatkan stok logistik tak terpakai. Posko Tanah Ampo, baru menerima pengembalian stok logistik dari Pemkab Klungkung sebanyak 23 ton, karena sudah tidak ada pengungsi lagi.

Titik pengungsian saat ini hanya ada di sekitar Karangasem. Berdasarkan data terbaru Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) daerah terdampak dilingkar Gunung Agung, jumlah total pengungsi di Karangasem tinggal 195 jiwa, tersebar di delapan titik pos pengungsian.

Klungkung awalnya menjadi salah satu pusat pos pengungsi. Semenjak status Gunung Agung turun menjadi siaga, seluruh pengungsi disana perlahan memilih pulang. Stok logistik yang masih tersedia disana pun dikembalikan ke Posko Tanah Ampo oleh Dinas Sosial Pemkab Klungkung, Minggu (8/4) lalu. Adanya pengembalian beras itu, dibenarkan salah satu petugas Dinas Sosial Karangasem, I Gede Putra Yasa. Saat ditemui di Posko Tanah Ampo, Senin (9/4) lalu, pengembaliam logistik 23 ton beras ini, menambah stok beras sebelumnya yang tinggal 14 ton.

Baca juga:  Ciptakan Lingkungan Nyaman, Pemkab Genjot Penerapan Program Kotaku

Jumlah tersebut sudah dikurangi beras yang dikemas dalam ribuan paket sembako. Jadi, sampai saat ini jumlah total beras logistik dari sisa stok ditambah beras logistik pengembalian dari Pemkab Klungkung, belum diketahui secara rinci. “Silahkan tanyakan langsung ke ibu kadis,” katanya.

Demikian juga saat ditanya akan dikemanakan ribuan paket sembako yang telah terbungkus kantung plastik merah berisi beras, mie instant, minyak goreng dan logistik lainnya itu. Gede Putra Yasa sendiri mengaku tidak mengetahuinya. Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, saat dihubungi melalui sambungan telpon, belum bisa memberikan jawaban. Beberapa kali dihubungi, meski terhubung, Kadis Sosial tak memberikan tanggapan. “Kami mengirim logistik terakhir ke Posko Pengungsian sekitar satu bulan lalu. Sampai saat ini belum ada order atau permintaan logistik lagi dari posko pengungsian. Kemungkinan stok logistik disana masih banyak,” imbuh Gede Putrayasa.

Baca juga:  Perantara Jual Beli Narkotika Dituntut 14 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar

Saat ini sudah tidak ada lagi pengungsi yang tinggal atau mengungsi di luar wilayah Karangasem, artinya para pengungsi Gunung Agung sudah terpusat di delapan titik pengungsian dalam wilayah Kabupaten Karangasem, salah satunya di Posko Pengungsian UPT Pertanian Kecamatan Rendang dan di Desa Amerta Buana, Kecamatan Selat. Perbekel Amerta Buana, I Waya Suara Arsana, sampai saat ini stok logistik di Posko Pengungsian di wilayahnya masih aman. Jika nanti kekurangan, akan segera disampaikan ke Posko Tanah Ampo lagi. (bagiarta/balipost)

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Tambah Signifikan, Kabupaten Ini Catat 3 Pasien Meninggal
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *