MANGUPURA, BALIPOST.com – Penataan aliran Tukad Mati, Legian diperkirakan akan mengorbankan puluhan pohon perindang. Untuk itu, pihak pelaksana diharapkan bisa mengganti dengan pohon yang baru.

Perwakilan Balai Sungai Bali Penida Wayan Riasa saat sosialisasi belum lama ini mengakui saat penataan, tentu akan ada penebangan pohon di sepanjang jalur tersebut. Meski demikian, pihak kelurahan dan tokoh setempat sejauh ini tidak keberatan akan adanya pohon yang harus ditebang karena proyek tersebut.

Dari data dan kondisi di lapangan, sepanjang ruas jembatan Nakula-Patih Jelantik terdapat kurang lebih 259 batang pohon dengan diameter 10-50 cm. Sedangkan untuk sisi kiri terdapat kurang lebih 433 batang pohon dengan diameter yang sama. “Selain itu, untuk sisi kanan ruas Jl. Sunset Road-Jembatan Nakula terdapat pemukiman penduduk,” katanya.

Baca juga:  Jaring Sampah di Tukad Teba Dikeluhkan Warga

Dalam pelaksanaan pekerjaan Perapet dan Penampang ganda nanti, pihaknya mengaku akan ada sarana dan prasarana yang terdampak. Diantaranya pembongkaran beton rabat yang akan diganti dengan paving block.

Pembongkaran sebagian jalan existing (aspal) yang akan diganti beton serta drainase kawasan yang mengalami perubahan sistem operasi. “Untuk pemeliharaannya akan kami rundingkan dengan PUPR Badung,” katanya.

Terkait penebangan pohon perindang, Kepala DLHK Badung, Putu Eka Merthawan mengatakan tidak mempermasalahkan hal tersebut. Asalkan ada koordinasi ke pihaknya dan pihak terkait lainnya.

Baca juga:  Tahun Ini, Geopark Batur akan Direvalidasi Unesco

Ditegaskannya, pasca penebangan pohon tersebut, sesuai ketentuan pihaknya berharap agar satu pohon yang ditebang diganti dengan 20 bibit pohon yang baru. “Ketentuannya seperti itu, terhadap semua pohon yang ditebang,” ujarnya.

Proyek yang sumber dananya berasal dari SBSN tersebut direncanakan digarap dalam 742 hari kalender. Proyek dengan nomor kontrak HK.02.03/PJSA-BP/SP.1/010/2017 ditangani kontraktor Jaya Konstruksi-Ashfri Putralira KSO dan Konsultan Supervisi PT. Daya Cipta Dianrancana.

Baca juga:  Dampak Pandemi, Penataan Sungai Ditunda

Pembangunan Prasarana Pengendali banjir Tukad Mati ini, nantinya bermuara di Teluk Benoa. Dengan kemiringan sungai yang landai yaitu 0.025 dan pada saat terjadi pasang tinggi air masuk sejauh 2 km. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *