GIANYAR, BALIPOST.com – Ubud dipastikan menjadi salah satu destinasi yang dikunjungi delegasi Annual Meeting IMF-WB di Nusa Dua pada Oktober mendatang. Meski demikian, infrastruktur di Kampung Turis itu justru masih banyak yang rusak.
Kondisi memprihatinkan ini mendapat sorotan Ketua Lembaga Permasyarakatan Ubud, Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati, Selasa (10/4). Tokoh Puri Ubud yang akrab disapa Cok De ini mengatakan kunjungan delegasi yang jumlahnya mencapai 15 ribu orang berasal dari 189 negara ini, merupakan momen emas yang harus dikawal dengan baik. “Bila negara lain harus berupaya keras namun belum tentu dikunjungi, tapi kita di Bali hanya dengan menjalankan budaya sudah mau didatangi, jadi ini momen yang harus dikawal secara maksimal,” ucapnya.
Salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah dan intansi terkait ialah menyiapkan sarana dan prasana penunjang, yang dapat membuat para tamu tinggal di Bali dengan perasaan bahagia. “Salah satu sarana penunjang itu apa? ya tidak lain adalah infrastruktur, yang perlu ditata harus segera dibenahi,” ucap pria yang juga dosen Unud ini.
Namun realitanya saat ini masih banyak infrastruktur yang kondisinya rusak. Terutama di seputaran kawasan Ubud, masih ditemukan trotoar yang berlubang, dan jalan yang rusak. “Informasinya kan delegasi ini akan ke Ubud, tetapi infrastruktur masih seperti ini (rusak, red), apa wajah seperti ini yang akan kita berikan kepada para tamu?,” keluh undagi bade Puri Ubud ini.
Ia pun tidak menampik adanya informasi beberapa waktu lalu, seorang pejalan kaki terluka akibat tidak waspada terhadap trotoar yang jebol. “Akan sangat disayangkan bila sampai ada delegasi yang melintasi kondisi trotoar yang seperti ini,” ucapnya.
Cok De sendiri mengaku sudah berulang kali melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah hingga ke pusat. peninjaun pun sudah sering kali dilakukan, namun hingga kini belum ada aksi nyata dari pemerintah. “Terakhir ada pejabat dari pusat yang mengecek paping di Catus Pata Ubud, serta infrasturktur lainya, tapi sampai saat ini belum ada tanda akan dilakukan perbaikan,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)