Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Upaya pemerintah Kabupaten mengangkat kesenian daerah dan pariwisata di Jembrana dinilai sebagai langkah yang baik. Bali Barat memiliki budaya yang khas seperti Jegog, Makepung, Makepung Lampit dan sebagainya. Begitu juga obyek wisata alam yang tidak kalah dengan kabupaten lain. Tetapi untuk  mengembangkan pariwisata itu tidak akan bisa sukses tanpa didukung dengan infrastruktur yang baik. Waktu tempuh dan ketidakpastian traffic (lalu lintas) menjadi kendala para pelaku pariwisata untuk menawarkan paket wisata ke Jembrana.

“Jalan Tol di Denpasar-Gilimanuk merupakan solusi dan mendesak. Ini juga untuk menjaga keseimbangan ekonomi di Bali Selatan dengan Bali Barat dan Bali Utara,” ujar  Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nengah Tamba, Rabu (11/4) di Negara.

Baca juga:  Fakta Sosial tentang Indonesia pada Sumpah Pemuda

Infrastruktur yang baik menurutnya mutlak diperlukan guna menjaga keseimbangan pembangunan, agar tidak terpusat hanya di Badung dan sekitarnya. Para pelaku pariwisata juga akan ragu dan berfikir membawa tamu mereka dengan ketidakpastian traffic. Jalan Gilimanuk-Denpasar saat ini sudah krodit dan jarak tempuh yang masih lama.

Politisi Partai Demokrat ini meyakini dengan adanya akses yang mudah dengan jalan Tol, ekonomi Jembrana akan menggeliat. Secara tidak langsung, pariwisata Jembrana juga akan terangkat dan pengangguran berkurang. Sejauh ini memang belum ada investor yang secara resmi atau tertulis hendak menanamkan modal untuk  membuat jalan tol ini. Tetapi pihaknya akan mendukung penuh ketika ada pemrakarsa mewujudkan jalan tol ini.

Baca juga:  Lakukan Pemukulan hingga Tewas, Ini Pengakuan Pelaku

“Kalau alasannya sulit untuk BEP (break event point) karena harga tanah (pembebasan lahan) yang mahal, kita bisa carikan solusi. Bisa saja kita mohonkan lahan di sepanjang bibir hutan. Kita mohonkan ke Kementerian Kehutanan,” tandas Tamba.

Komitmen ini menurutnya juga harus diemban pemimpin Bali (Gubernur) yang akan terpilih nanti. Sebab, Jalan Tol ini merupakan aspirasi masyarakat Bali Barat dan Bali Utara guna menciptakan keseimbangan pembangunan Bali. Hal inilah yang menurutnya menjadi solusi untuk menjadikan pariwisata di Jembrana menggeliat. (surya dharma/balipost)

Baca juga:  Mulai Oktober, Pembayaran Tol Harus Gunakan Uang Elektronik

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *