TABANAN, BALIPOST.com – Kunjungan wisatawan mancangera (wisman) di daerah tarik wisata (DTW) Tabanan seperti DTW Tanah Lot maupun DTW Ulun Danu Beratan saat ini masih didominasi oleh wisman asal Tiongkok. Meski pelaku wisata berharap kunjungan wisman asal Eropa maupun Amerika mengalami peningkatan dengan melemahnya Rupiah namun dominasi wisman asal Tiongkok tetap terjadi selama triwulan I tahun 2018.
Manager DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Rabu (11/4) mengatakan, kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot yang sempat anjlok karena peristiwa erupsi gunung Agung saat ini mulai berangsur normal dan cenderung stabil. Rata-rata kunjungan Tanah Lot saat ini adalah 9000 hingga 10,000 pengunjung perhari.
Berdasarkan data, total kunjungan selama bulan April atau hingga Selasa (10/4) mencapai 97.774 orang. Dimana kunjungan wisman adalah 50.085 atau 51 persen dan kunjungan domestik sebanyak 47.689 orang atau 49 persen. Dari kunjungan wisman ini, kata Toya Adnyana didominasi oleh wisman asal Tiongkok.
Masih mendominasinya wisman asal Tiongkok menurut Toya Adnyana bisa diartikan pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang sekarang terjadi belum berdampak signifikan untuk mendongkrak angka kunjungan wisman di luar negara Tiongkok ke DTW Tanah Lot.
‘’Asumsinya jika Rupiah melemah, harusnya wisman dari Eropa atau Amerika akan lebih mudah membelanjakan uangnya dengan cara berwisata ke Indonesia. Sebab nilai uangnya lebih besar. Tetapi kenyataan di lapangan, wisman Tiongkok masih mendominasi kunjungan ke Tanah Lot dibandingkan negara lainnya,’’ ujar Toya Adnyana.
Guna mengoptimalkan angka kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot, pihak manajemen berencana menggelar kegiatan festival mulai 20 April hingga 22 April mendatang. Dalam festival tersebut akan ditawarkan berbagai atraksi budaya maupun kesenian yang diharapkan bisa menarik dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Lot. Festival ini juga sekaligus sebagai upaya memulihkan kondisi pariwisata pascaerupsi Gunung Agung.
Dominasi kunjungan wisman asal Tiongkok juga terjadi di DTW Ulun Danu Beratan. Menurut Manajer DTW Ulun Danu Beratan, Wayan Mustika jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Ulun Danu saat ini rata-rata mencapai 220 orang per hari. Cenderung meningkat dibandingkan saat erupsi Gunung Agung. Dari jumlah tersebut katanya untuk kunjungan wisman masih didominasi warga asal Tiongkok. ‘’Dari negara lain ada tetapi lebih banyak asal Tiongkok,’’ ujarnya. (wira sanjiwani/balipost)