JAKARTA, BALIPOST.com – Putri Indonesia 2018 Sonia Fergina mengapresiasi tema masyarakat kosmopolitan yang diangkat dalam HUT ke-10 The Ary Suta Center (ASC) . Sonia hadir mewakili Mooryati Soedibyo, pencetus berdirinya ajang Puteri Indonesia.
“Tema yang diangkat kosmopolitan. Ini sesuai dengan karakter budaya kita yang memang mengakar dari kepribadian para leluhur. Saya dari Bangka Belitung memiliki akar budaya berbeda dengan yang dari Papua. Kami mencari persamaan, agar dapat berkomunikasi satu dengan lainnya,” kata Sonia di Kantor ASC, Jalan Prapanca, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/4).
Acara HUT ke 10 dibuka Founder & Chairman The ASC, I Putu Gede Ary Suta. Bersamaan dengan HUT tersebut, juga digelar diskusi bedah buku berjudul ‘To Infinity and Beyond, Cosmopolitanism in International Relations’ karya peneliti dari The ASC, Prof. Anak Agung Banyu Perwita Ph.D dan Reza Alexander Antonius Wattimena Ph.D, serta Penerbitan jurnal rutin Manajemen Strategi The ASC edisi April 2018.
Menurut Sonia, konsep kosmopolitan yang digagas para peneliti ASC sangat penting diterapkan terutama kaum perempuan Indonesia. “Kita memang tidak boleh meninggalkan budaya kita, karena kita tinggal di negara yang memiliki keberagaman yang luar biasa,” katanya.
Menurut Sonia, bukan berarti untuk menghindari konflik atau benturan di masyarakat maka identitas atau jati diri ditinggalkan. “Jadi kita beragam tapi tetap harus mengedepankan persamaan,” imbuhnya.
Dengan demikian, menurut gadis kelahiran Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung pada 27 April 1992 ini, dengan perbedaan yang ada, bisa sama-sama membangun negeri. “Kita memang harus mencari persamaan dari perbedaan yang ada, sehingga ada toleransi,” katanya. (Hardianto/balipost)