SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemkab Klungkung tengah berupaya menggeliatkan pertanian garam di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan yang beberapa tahun belakangan semakin sedikit yang menggeluti. Sejumlah peralatan telah digelontorkan untuk mendukung produksi.
Memastikan pemanfaatannya, pemkab melalui kelompo kerja melakukan monitoring dan evaluasi (Monev), Kamis (12/4). Hasil monev yang dipimpin Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Klungkung, Ketut Suayadnya ditemukan dari 17 alat penyedot sekaligus penampungan air laut yang diberikan, 8 unit sudah bisa difungsikan dengan baik.
Sisanya masih proses mencari tempat yang sesuai untuk pemasangan. Menurut ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara, I Wayan Rena, tidak ada alat yang rusak. Pemanfaatannya juga sudah sesuai.
Ditegaskan, apabila terdapat kendala pada saat pengoperasiannya, langsung disampaikan ke dinas terkait. “Sejauh ini pemanfaatannya sudah berjalan baik,” ungkapnya. Bantuan tersebut, sambungnya sudah mampu mengurangi beban pekerjaan petani yang sebagian besar sudah berumur. “Pengambilan air laut jadi lebih mudah,” imbuhnya.
Ketut Suayadnya mengatakan bantuan peralatan itu salah satunya untuk mempercepat produksi garam. Diharapkan bisa pergunakan dengan baik. Jika terjadi kendala pengoperasian, diminta segera lapor ke Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung untuk ditindaklanjuti.
Saat itu, juga terungkap petani masih kekurangan tempat pengeringan. Menyikapi itu, pemkab akan menyediakan plastik bio membran pada APBD Perubahan 2018. “Pemkab tetap berupaya supaya produksi petani bisa meningkat,” tandasnya.
Selain peralatan, pemkab juga menggulirkan program produksi garam yodium. Pemenuhan bahan baku diserap dari garam produksi petani. Sebagai langkah awal, uji coba telah dilakukan dan masih tahap evaluasi. (Adv/balipost)