DENPASAR, BALIPOST.com – Pada puncak perayaan HUT ke-39, SMPN 3 Denpasar menggelar Pentas Seni pada Sabtu (14/4). Pentas seni ini bertema melalui HUT ke-39 SMPN 3 Denpasar kita tingkatkan prestasi yang kompetitif dan berkarakter. Pentas seni ini juga dirangkaikan dengan Bali Post Goes to School.
Acara diawali dengan penyerahan hadiah bagi siswa SD yang memenangkan lomba yang diadakan sebelumnya, baik lomba akademis maupun non akademis. Juga diserahkan penghargaan internasional dan piala bergilir oleh Sekda Kota Denpasar.
Pementasan seni yang ditampilkan hari itu cukup banyak. Diantaranya Tari Wiranata, Bondres Spentri, Gender SD, story telling SD, macapat, masatua Bali, demo yoga, teater Jepun, tari kontemporer, diamond dance, akustik solo, penampilan pop solo, army dance, dl.
Jumlah pemenang lomba sebanyak 40-an dari 6 kategori lomba akademis dan 15 kategori lomba non akademis. Pada hari itu juga diserahkan nametag jurnalistik pada siswa SMPN 3 Denpasar.
Kepala Sekolah SMPN 3 Denpasar I Wayan Murdana, S.Pd. M.Si. mengatakan, saat ini memang pementasan seni yang utama. Prestasi SMPN 3 Denpasar memang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Itulah yang membuat SMPN 3 Denpasar eksis sampai saat ini.
“Oleh karena itu, kami tidak bisa lepas dari tanggung jawab itu,” ujarnya. Maka dari itu ia tetap melanjutkan prestasi yang diraih dan berinovasi dengan cara membuat ajang-ajang yang menyaring siswa-siswa berprestasi.
Untuk menjadikan siswa tersebut berhasil, maka SMPN 3 Denpasar harus memiliki kompertisi yang bagus baik bidang akademis maupun non akademis.
Setiap tahun SMPN 3 Denpasar mendapatkan siswa lebih dari 1.000, diantaranya merupakan saringan dari anak-anak berprestasi yang pernah mengikuti lomba-lomba yang diadakan. Namun setiap pemenang lomba, belum tentu semuanya diterima. Karena ia harus mengikuti aturan dari pemerintah. Hal itulah yang membuat setiap lomba yang diadakan, diikuti 800-an anak SD dari seluruh Bali, bahkan bisa lebih.
Proses seleksi/saringan yang bagus dari sejak awal masuk dipercaya dalam proses belajar mengajar akan mudah diterima. “Anak-anak kita potensinya cukup bagus. Sedikit saja kita asah, pasti berhasil. Teater Jepun misalnya baru setahun dibentuk telah berhasil mendpatkan juara I,” ungkapnya.(citta maya/balipost)