Pembangunan bagian candi Pura Penataran Agung linggih Ida Batara Gunung Agung di Desa Adat Nangka hampir rampung. (BP/gik)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pengerjaan Pura Penataran Agung, linggih Ida Batara Gunung Agung di Desa Adat Nangka, Bhuana Giri, Bebandem, sedang berjalan. Pengerjaan di jeroan pura, sudah rampung 80 persen.

Sementara di bagian jaba pura baru sekitar 50 persen. Pembangunan tahap pertama pura ini, direncanakan rampung pada September nanti. Tetapi, untuk merampungkan di jeroan dan bagian jaba pura ini, panitia masih kekurangan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar.

Dalam rangka menuntaskan pembangunan pura ini, Panitia Pembangunan Pura dari Desa Adat Nangka bersama Tim Pendamping dari Pemkab Karangasem, menggelar rapat di Balai Masyarakat Desa Nangka, Sabtu (14/4). Banyak hal dibahas dalam pertemuan tersebut.

Mulai dari progres pembangunan pura, persiapan ritual ngenteg linggihnya nanti, hingga kendala kekurangan anggaran yang cukup besar untuk merampungkan pembangunan pura tahap pertama ini. Anggaran fisik pembangunan pura, dirancang menghabiskan anggaran Rp 4 miliar.

Penyarikan Desa Adat Nangka I Made Ngurah Alit, mengatakan anggaran sebesar itu digunakan untuk pembangunan Candi Gelung Kori Betelan, Perantenan Suci, Bale Pasandekan, Gedong Pasimpenan, Bale Kulkul, Bale Gong, Panyengker dan Paduraksa. Sedangkan, untuk kebutuhan ritual karya ngenteg linggih dan tawur agung dirancang menghabiskan anggaran Rp 2,2 miliar.

Baca juga:  Ketahuan Bawa Joki Saat TKD CPNS, Ini Sanksinya

Masing-masing untuk ngeteg linggih sebesar Rp 1,2 miliar dan tawur agung Rp 1 miliar. “Kalau semua berjalan lancar, rencananya sesuai dudonan yang kami susun, rangkaian karya sudah kita mulai Juni nanti. Puncaknya tepat pada 24 September nanti,” tegas Made Ngurah Alit.

Dalam pertemuan Tim Panitia Pembangunan dari Desa Adat Nangka dengan Tim Pendamping Pemkab Karangasem, terungkap kekurangan anggaran, di antaranya untuk pembangunan jaba tengah, Pura Lawangan, Padmasana, Bale Piasan dan lainnya. Besar harapan keduanya, agar kekurangan dana tersebut dapat terpenuhi dari dana punia semeton umat sedharma di seluruh Nusantara. Sehingga, linggih Ida Batara Gunung Agung yang sudah lama terbengkalai, bisa segera dirampungkan.

Sekda Karangasem I Gede Adnya Muliyadi, mengatakan anggaran fisik sebesar Rp 4 miliar, sudah dianggarkan melalui BKK (Bantuan Keuangan Khusus). Dia meminta Tim Pendamping agar menuntun desa adat untuk proses pencairan dananya, karena ada mekanisme yang harus dilalui.

Baca juga:  Surya Paloh “Bakar” Semangat Nasionalisme Kader Nasdem Bali

Berkaca dari pengalaman peran Pemkab Karangasem, dalam menuntaskan pembangunan Pura Pucak Gunung Kembar di Kenusut, Sekda menegaskan peran desa adat dan masyarakat Hindu di Bali dan Indonesia pada umumnya sangat luar biasa. Dia berharap, agar semangat tersebut, bisa menular dalam rangka menuntaskan pembangunan Pura Penataran Agung Nangka, linggih Ida Batara Gunung Agung ini.

Kepala Dinas Kebudayaan Karangasem Putu Arnawa menambahkan, untuk menggalang dukungan umat sedharma guna merampungkan pembangunan pura ini, panitia dan Pemkab Karangasem sudah menjalin kerja sama dengan Harian Bali Post, untuk membuka dompet dana punia. Jadi, bagi umat sedharma di seluruh nusantara, pihaknya berharap agar bersama-sama memberikan kontribusi terhadap pembangunan linggih Ida Batara Gunung Agung ini, melalui nomor rekening yang sudah ditentukan panitia pembangunan. “Mari sisihkan sedikit harta yang kita miliki, untuk bersama-sama merampungkan pembangunan pura ini,” kata Arnawa.

Baca juga:  Diskes Lakukan Fogging di Posko Pengungsi  

Bendesa Adat Nangka, I Ketut Oka menambahkan, dukungan warga Nangka dalam menuntaskan pembangunan pura ini sangat luar biasa. Warga secara rutin menggelar gotong royong sejak awal pura ini dibangun kembali, guna membantu mempercepat proses pembangunan.

Menurutnya, warga sangat berharap pura ini bisa rampung sesuai perencanaan yang telah tersusun. Sejalan dengan itu, tokoh masyarakat Karangasem I Gusti Made Tusan, juga sangat ingin Pura Penataran Agung Nangka ini bisa segera rampung, sebelum tahapan ritual ngenteg linggih. Dia mendukung penuh untuk tercapainya tujuan tersebut.

Bahkan, pengusaha yang sejak dulu dikenal sangat dermawan ini, menyatakan siap membantu kekurangan dana itu, dengan menyumbang Rp 700 juta. Dengan keseriusan umat membangun linggih Ida Batara Gunung Agung ini, dia berharap masyarakat Karangasem dan Bali pada umumnya dijauhkan dari bencana alam erupsi Gunung Agung. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *