Penumpang pesawat di Terminal Internasional, Bandara Ngurah Rai. (BP/ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pada triwulan pertama 2018 Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat adanya kenaikan jumlah lalu lintas angkutan udara yang cukup signifikan. Hal ini bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Meski sempat mengalami penurunan jumlah penumpang pascapeningkatan aktivitas Gunung Agung akhir tahun 2017, namun sejak Februari lalu penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai beranjak naik. Bahkan jumlahnya terus meningkat pada Maret.

Hal itu diperkirakan karena ada libur panjang di akhir Maret lalu. “Pantauan kami puncaknya di tanggal 29 Maret, yaitu hampir 70 ribu penumpang, padahal rata-rata penumpang perhari itu berkisar 57 ribu. Melihat pergerakan penumpang yang terus tumbuh mengindikasikan pariwisata Bali juga makin membaik,” kata General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Yanus Suprayogi, Selasa (17/4).

Baca juga:  Dari Diduga Ada Permainan hingga Bandara Ngurah Rai Berpotensi Tersapu Tsunami

Dijelaskannya, dari data yang ada, tahun ini ada sebanyak 5,17 juta penumpang, baik domestik maupun internasional. Sedangkan tahun 2017 lalu pada periode yang sama tercatat 4,83 juta. “Artinya ada peningkatan sebesar 7 persen,” ujarnya.

Peningkatan juga mulai terlihat pada jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali. Bulan Januari sampai Maret ada sebanyak 1,28 juta wisman yang datang. Walau secara keseluruhan jumlahnya 1 persen di bawah kunjungan tahun lalu, tetapi dalam kurun waktu 3 bulan angkanya terus bergerak positif.

Baca juga:  Usai Diumumkan, Koster - Cok Ace Sembahyang di Gunung Salak

“Dari hasil penghitungan kunjungan wisman selama triwulan satu memang menunjukkan adanya kenaikan. Bulan Januari tercatat 352.015 wisman, Februari 437.323 wisman dan Maret 493.121 wisman, dengan rata-rata pertumbuhan setiap bulannya sebesar 18,5 persen,” terangnya.

Diakuinya, untuk komposisinya masih didominasi oleh wisman asal China yaitu 301.690 atau 23,5 persen dan disusul Australia 247.219 atau 19.28 persen. Di posisi ketiga ditempati India sebanyak 82.545 dengan jumlah persentasi 6,5 persen.

Baca juga:  Demo Tuntut Pembubaran Lokasabha Digelar, Massa "Segel" Kantor PHDI Bali

Selain peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat juga mengalami pertumbuhan. Hingga akhir Maret tercatat ada 37.763 penerbangan dari dan ke Bali. Dengan jumlah pergerakan 34.153 di tahun 2017, maka jumlah petumbuhannya mencapai 11 persen.

Untuk mengantisipasi pertumbuhan penumpang dan penerbangan yang terus mengarah positif, pihak Angkasa Pura I saat ini sedang melakukan penambahan berbagai fasilitas antara lain tempat parkir pesawat (apron), check in counter dan pembuatan rapid exit taxiway yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas landas pacu. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *