Ilustrasi. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Seorang anak TK berusia 6 tahun, Gede Eka Widiantara, dicurigai terkena virus JE (Japanese Enchepalitis). Dugaan bocah ini terjangkit JE karena mengalami lumpuh total, pusing, mual, muntah hingga kejang.

Kini, Gede Eka mendapat perawatan di RSUP Sanglah, setelah RSUD Karangasem, tak sanggup melakukan penanganan. Salah satu kerabatnya, Wayan Kariasih, mengatakan awalnya kedua orangtua dan kerabat di rumah tak tahu, kalau anak itu terserang virus JE.

Gejala awalnya, lumpuh total terjadi sejak sebulan lalu. Sempat diajak ke bidan, tetapi kemudian diarahkan ke dokter spesialis anak. Tetapi, panas tingginya juga tak kunjung turun. “Tetapi, seminggu mendapat perawatan di sana (RSUD Karangasem, red) tak ada perkembangan apa-apa. Belum ada penjelasan apapun, apakah terjangkit virus JE atau kenapa saat itu. Hanya dapat obat penurun panas,” katanya.

Baca juga:  Korsel Jajaki Kerjasama dengan RSUP Sanglah

Lewat bantuan sebuah yayasan, anak TK ini baru dirujuk ke RSUP Sanglah. Di sana, ia mengatakan keponakannya itu mendapat perawatan lebih intensif selama hampir sebulan. Hasilnya, kondisi anak pasangan I Wayan Sariada dan Ni Komang Jasri Widiantari ini mulai membaik.

“Dia mulai sadarkan diri, bisa menggerakkan tangan, minum susu lewat selang, otaknya juga mulai merespons, setelah dia bisa menangis. Hasilnya, RSUP Sanglah mengeluarkan diagnosa positif JE. Padahal, jadwal imunisasi JE sebentar lagi menyasar wilayah kami. Tetapi, malah terserang duluan,” sebutnya.

Baca juga:  Buyan-Tamblingan Masuk Danau Prioritas Nasional Dua

Kepala Dinas Kesehatan Ida Bagus Putra Partama, dihubungi Rabu (18/4), mengatakan pasien tersebut baru dicurigai suspect JE. Pihaknya sendiri masih menunggu konfirmasi hasil resmi dari laboratorium.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Puskesmas Karangasem I, Ni Luh Panca Parwitasari. Sejak diluncurkan program imunisasi JE bagi anak-anak, tim dari Puskesmas Karangasem I, sudah gencar melakukan vaksinasi ke desa-desa dan sekolah di Kecamatan Karangasem. “Sebagian wilayah Desa Bugbug anak-anaknya sudah dilakukan vaksinasi. Sebagian lagi menunggu jadwal. Tim kami marathon lakukan vaksinasi. Kami wilayahnya paling luas, jadi proses vaksinasi memakan waktu lebih lama dibandingkan wilayah lain,” tegasnya.

Baca juga:  Lelang Pembangunan Pasar Badung II Rampung, Proses Selanjutnya Tunggu Ini

Penyakit JE ini menyerang anak-anak dengan usia rentan 9-15 tahun. Penyakit ini ditularkan nyamuk culex. Nyamuk ini awalnya menggigit hewan, kemudian baru meneruskannya kepada manusia. Penyakit ini langsung menyerang otak.

Sampai sekarang belum ada obatnya. Kalau pun bisa sembuh, mayoritas korbannya mengalami cacat fisik. Untuk menghadapinya, langkah pertama hanya melakukan imunisasi. Imunisasi JE penting untuk memutus rantai penularan penyakit JE. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *