Hasto Kristiyanto. (BP/dok)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sebagai partai pengusung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), PDI Perjuangan menilai pertemuan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan bagian dari multi pendekatan yang dilakukan jajaran pemerintah. “Jadi seluruh jajaran Pak Jokowi itu bergerak untuk membangun suasana yang kondusif untuk berdialog,” kata Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/4).

Hasto mengatakan dialog yang dilakukan jajaran pemerintah Jokowi melalui para menteri-menterinya tersebut merupakan langkah positif. Sebagaimana hal yang sama dicontohkan Presiden Joko Widodo yang pernah bertemu sejumlah pimpinan parpol. “Bukan hanya dialog dengan rakyat, tapi juga dialog dengan elite. Jadi itu hal-hal yang positif,” ujarnya.

Baca juga:  Gibran Direkomedasi Golkar Jadi Bacawapres Prabowo, Ini Kata Jokowi

Hasto juga mengatakan PDIP membuka peluang bagi Partai Demokrat untuk bekerjasama membangun pemerintahan usai Pilkada dan Pemilu Serentak tahun 2019 selesai. “Jadi pada saat Pilkada, Pileg, tetapi ketika pemilu ini sudah selesai dibukalah ruang kerja sama dengan seluruh parpol inilah tradisi yang sehat yang kita bangun,” kata Hasto.

Menurut Hasto, pertemuan dengan elite politik bisa dilakukan bukan saja dengan SBY, tetapi bisa juga oleh elite parpol lainnya. Pertemuan itu untuk membangun dialog dan pengertian bersama. “Makanya saya katakan ayolah daripada kita belum-belum, bicara di medsos. lebih baik ketemu dulu supaya ada kesinambungan pemikiran, sharing ide dan gagasan untuk membangun demokrasi yang benar, elegan, baik,” kata Hasto.

Baca juga:  Dari Bulan Sebelumnya, Kematian Dokter di Indonesia Pertengahan Juli Naik 100 Persen

Sebelumnya, Wiranto mendatangi kediaman SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu (18/4). Pertemuan berlangsung sekitar 1,5 jam.

Pada bagian lain, Hasto juga menyikapi tentang pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais soal ‘partai Allah’ dan ‘partai setan’ yang heboh beberapa waktu lalu. Hasto menegaskan PDIP tidak pernah menghadirkan setan dalam berpolitik. “Kita ini bicara hal-hal yang positif saja. Kami enggak pernah menghadirkan setan dalam politik. Yang kami hadirkan adalah politik yang berkebudayaan, politik yang turun ke bawah, politik yang mengedepankan prestasi untuk rakyat,” ucap Hasto.

Hanya ia mengingatkan tentunya publik akan menilai sosok pemimpin dan tokoh politik dari bagaimana dia berbicara. Ia juga menilai tingkat kedewasan politisi menjadi tolok ukur keteladanannya bagi rakyat Indonesia. “Setiap pemimpin itu juga diukur dari ucapannya, dari berbicaranya. Karena itulah mari kita tampilkan hal-hal yang baik bagi rakyat,” imbuhnya.

Baca juga:  Oknum Anggota DPRD Bali Diduga Terlibat Kasus Penipuan, Ini Kata Fraksi yang Menaungi 

Amien Rais telah membuat pernyataan kontroversial soal dikotomi antara partai-partai politik yang ia sebut partai Allah dan partai setan. Pernyataan itu Amien sampaikan saat memberi tausyiah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4).

Amien tidak menyebut partai-partai mana saja yang dia golongkan sebagai partai setan. Namun, menurutnya selain PAN, hanya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak dia masukkan dalam golongan partai setan. (Hardianto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *