Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Irjen (Pol) Dunan Ismail Isja saat membuka rapat kerja di Kuta. (BP/ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali merupakan salah satu daerah yang diawasi Badan Narkotika Nasional (BNN) RI. Saat ini BNN sedang memetakan wilayah yang peredaran narkobanya masif dan mendapat pengawasan khusus. Ada lima wilayah yang diawasi BNN.

Hal itu disampaikan Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, Irjen (Pol) Drs. Dunan Ismail Isja, M.M., saat membuka dan menjadi narasumber dalam rapat kerja dalam rangka sinergi program pemberdayaan alternatif pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Provinsi Bali di Hotel Aston, Kuta, Kamis, (19/4).

Baca juga:  Pekerja Pariwisata Rentan Kena Narkoba

“Rapat kerja ini untuk memetakan kawasan rawan dan rentan narkoba.  Tujuannya merubah mindset pelaku narkoba berubah dari pekerjaan yang ilegal menjadi legal,” ungkap Dunan Ismail, didampingi Direktur Pemberdayaan Alternatif Deputi BNN Brigjen (Pol) Dr. Juansih dan Kepala BNNP Bali Brigjen (Pol) I Putu Gede Suastawa.

Menurut Dunan Ismail, Bali sebagai sentral pariwisata tentu menarik perhatian pengedar narkoba dengan maraknya bisnis pariwisata. Dalam pemetaan BNN di Bali terdapat 5 lokasi yang masuk kategori rawan narkoba sesuai dengan indikator penilaian dan dilaksanakan secara sistematik. Lokasi tersebut adalah wilayah Seminyak, Pemecatan Klod, Dauh Puri Klod, Batubulan dan Sangsit, Buleleng.

Baca juga:  Janda Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Mandi

Menyikapi kondisi tersebut, peran aktif masyarakat yang sadar terhadap penyalahgunaan narkoba. Selain itu, kerja sama pemerintah daerah dan aparat terkait di Provinsi Bali harus mengambil peran besar. Dengan demikian, optimalisasi dan sinergitas program serta anggaran diperlukan kerja keras dan komitmen untuk pelaksanaan pemberdayaan alternatif ini.

“Kerja keras kita dalam pemberdayaan alternatif ini adalah perjuangan dan jangan hanya menjadi wacana. Target utama pemberdayaan alternatif di Bali adalah kawasan Seminyak. Kedepannya hasil rapat ini adanya kesepakatan upaya bersama antara BNN dan masyarakat untuk merubah wilayah ini dari kawasan rawan narkoba,” tegasnya.

Baca juga:  Puluhan Tahun Dilanda Kekeringan, Penanganan di Subak Balangan Belum Juga Dilakukan

Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan lembaga pemerintah dan swasta di Bali, tokoh-tokoh masyarakat, praktisi akademis dan beberapa perwakilan elemen lainnya. Juga hadir Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dan Kabag Wasidik Ditresnarkoba Polda Bali AKBP Putu Janawati. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *