TABANAN, BALIPOST.com – Pelaksanan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP yang dimulai Senin (23/4), secara umum berjalan lancar meski sempat terjadi gangguan server pusat. Seperti disampaikan Kepala SMPN 1 Tabanan I Made Sucahya, untuk ujian hari pertama dengan mata pelajaran bahasa Indonesia awalnya berjalan lancar dan di mulai pukul 07.30 wita. Namun, ditengah pelaksanaan jam ujian tiba tiba ada gangguan server dari pusat, selama lima belas menit. Hanya saja tidak sampai mengganggu jalannya ujian.
“Memang sedikit ada gangguan server tadi dari pusat sekitar lima belas menit, tetapi secara umum pelaksanaan ujian lancar lancar saja,” ucapnya.
Terkait gangguan server ini, pihaknya juga sudah langsung berkoordinasi dengan kepala sekolah yang melaksanakan kegiatan UNBK seperti di Pupuan dan di Selemadeg, hasilnya hampir semuanya mengalami hal serupa.
“Jadi bukan ditempat kami saja, hampir seluruh sekolah yang menggelar UNBK sama,”katanya.
Untuk pelaksanaan UNBK SMPN 1 Tabanan sendiri, ditambahkan Sucahya sudah dua kali meminjam lokasi di SMKN 1 Tabanan. Pasalnya hingga tahun ini jumlah kepemilikan unit komputer untuk bisa melaksanakan UNBK secara mandiri belum memadai. Apalagi tiga lab komputer yang dimiliki saat ini, satu ruang diantaranya dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar.
“Total jumlah peserta ujian saat ini sebanyak 518 siswa, dan kita baru memiliki 51 unit komputer, kurang lebih perlu 150 unit lagi untuk bisa UNBK mandiri,” terangnya.
Terkait kekurangan itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan komite sekolah untuk dicarikan solusi penyediaan komputer. Bahkan menurut rencana, SMPN 1 Tabanan mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk penambahan ruang kelas baru.
Ditempat terpisah, sejumlah sekolah yang masih mrlakukan ujian nasional dengan manual atau UNKP juga berjalan lancar tanpa ada kendala.
Seperti diberitakan sebelumnya, ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama (SMP) mulai mengarah UNBK, sama halnya dengan SMA/SMK. Namun, tidak semua sekolah bisa menggelar UNBK karena kendala ketersediaan komputer. Di Tabanan sendiri, dari 43 SMP yang terdata baru tujuh sekolah yang menyatakan siap menggelar UNBK.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila mengaku, pihaknya sudah terus mendorong tiap sekolah agar bisa memiliki lab komputer yang memadai. Ini mengacu pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). “Kami terus mendorong semua sekolah bisa melaksanakan UNBK, namun masih terkendala ketersediaan komputer,” ungkap Susila didampingi Kabid SMP I Made Dharmawita.
Dikatakan tujuh sekolah yang siap pelaksanaan UNBK yakni SMPN 2 Kerambitan, SMPN 1 Pupuan, SMPN 4 Pupuan, SMPN 1 Selemadeg Timur, SMPN 2 Selemadeg Timur, SMPN 1 Tabanan dan SMPN 4 Tabanan, dengan jumlah siswa yang akan mengikuti UNBK sebanyak 1.345 orang dari total siswa yang akan ikut UN di tahun 2018 sebanyak 6.325 orang. (puspawati/balipost)