SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pencarian yang berlangsung selama setengah hari terhadap tiga orang yang terseret arus Pantai Klotok, Senin (23/4), akan dilanjutkan besok. Hingga matahari terbenam, belum ada tanda-tanda ditemukannya Wayan Budiastrawan (25) asal Desa Tojan, Wayan Sobra (30) asal Banjar Jero Agung, Desa Gelgel, dan Wayan Sutami (52) asal Dusun Semseman, Desa Sangkan Gunung, Karangasem.
Koordinator Pos SAR Karangasem, I Wayan Suwena mengatakan pencarian dilakukan dari lokasi terseret arus hingga ke Kusamba dan Sedayu. Namun hingga sore, pencarian 3 orang yang terseret arus masih nihil.
Ia mengatakan tak hanya Basarnas yang turun melakukan penyisiran di laut. Ada tim gabungan yang melibatkan Pol Air, Sabhara, Balawista Kabupaten Klungkung, dan RAPI untuk komunikasi. “Banyak yang terlibat dalam pencarian ini. Kami menggunakan perahu karet berangkat dari Kusamba dan Sea Rider yang diberangkatkan dari Benoa,” jelasnya.
Ia mengakui pencarian agak terhambat karena ombak besar di Pantai Klotok. Tinggi ombak diperkirakan mencapai 4 meter.
Diutarakan pencarian akan dilakukan selama seminggu, sesuai prosedur. Sementara pada hari ini pencarian dihentikan saat matahari tenggelam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, hilangnya 3 orang terseret arus terjadi pukul 11.00 Wita. Diawali dari Wayan Sutami malukat di pantai, barat Pura Watu Klotok.
Saat itu, ia bersama suaminya, Nengah Karna, baru hendak sembahyang, ia yang menghadap ke laut tiba-tiba diseret ombak. Tarikan yang kuat membuatnya tak bisa melakukan perlawanan. Justru terus ke tengah laut.
Melihat itu, Budiastrawan dan Sobra yang tengah mencari batu sikat mencoba menyelamatkan. Namun itu sia-sia. Mereka ikut terseret dan tenggelam. (Sosiawan/balipost)