Polisi menginterogasi korban tawuran, Senin (23/4) malam. (BP/udi)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Peredaran minuman keras (miras) di Banyuwangi kembali memicu masalah. Dua kelompok pemuda dari dua desa di Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur terlibat tawuran, Senin (23/4) malam.

Insiden ini meletus setelah salah satu kelompok pemuda menggelar pesta miras. Mirisnya lagi, aksi saling serang ini terjadi di sebuah klinik kesehatan masyarakat.

Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, tiga remaja luka-luka. Bahkan, salah satu diantaranya mengalami luka di kepala akibat dikepruk botol bir.

Belum diketahui apa pemicu tawuran antardesa tersebut. Dugaan sementara, akibat di bawah pemgaruh miras. Tiga remaja yang terluka masing-masing, Holin (21), Nanda (21) dan Moh. Farid Anwar alias Aan (20).

Baca juga:  Dukung Perkembangan Olahraga, Daihatsu Gandeng Candra Wijaya

Ketiganya warga Dusun Krajan, Desa Bagorejo, Kecamatan Srono. Luka paling parah dialami Aan. Kepalanya robek, pendarahan.

Remaja ini mengisahkan awalnya berboncengan dengan Nanda, melintasi jalan Desa Rejoagung. Saat itu, keduanya melihat kerumunan remaja di pinggir jalan. Entah bagaimana, kerumunan remaja itu mendadak emosi. Lalu, mengejar kedua korban. Terjadilah perkelahian.

Karena kalah jumlah, kedua korban tak banyak melawan. Keduanya luka-luka. Usai berkelahi, kedua korban mengadu ke temannya yang sedang pesta miras, tak jauh dari lokasi. Sedangkan kelompok pemuda yang melakukan penyerangan langsung kabur usai beraksi. ” Jumlahnya lumayan banyak, sekitar 6 orang. Tapi saya tidak kenal,” kata Aan.

Baca juga:  Korban Penipuan CPNS Lapor Wabup

Mendapat laporan kedua korban, sejumlah temannya emosi. Mereka balik mencari kelompok pemuda yang melakukan penyerangan. Rupanya, usaha ini gagal. Akhirnya korban menuju klinik kesehatan untuk berobat. Saat masuk, beberapa kelompok pemuda yang sebelumnya menyerang tiba di lokasi.

Tak pelak, tawuran kembali pecah. Mereka saling serang di teras klinik. Sejumlah pot bunga rusak dijadikan sasaran tawuran. Korban pun bertambah. Yakni, Holin, mengalami luka di tangan terkena pukulan bambu. Tawuran bubar setelah warga tiba di lokasi klinik.

Polisi yang mendapat laporan tiba di lokasi beberapa menit kemudian. Ketiga korban kemudian mendapat perawatan medis. Setelah itu digiring ke Polsek Srono untuk membuat laporan.

Baca juga:  Temuan BPK di Dinkes dan RSUD Buleleng Tak Ada Unsur Pidana

Hingga pukul 23.00 WIB, belum diketahui dari kelompok pemuda mana yang memulai penyerangan.” Kami masih buru pelaku penyerangan. Sementara baru ada tiga korban luka-luka,” kata Kapolsek Srono AKP Mulyono.

Perwira ini tak menampik korban baru saja menenggak miras sebelum kejadian. “Ketiganya mengaku menenggak miras arak dan bir. Baunya juga alkohol. Sedangkan kubu yang terlibat penyerangan masih kami cari,” jelasnya.

Pihaknya juga belum mengetahui motif tawuran tersebut. Terkait miras, kata Kapolsek, dari pengakuan ketiga korban, minuman terlarang itu dibeli dari sebuah warung di luar Kecamatan Srono. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *