BANGLI, BALIPOST.com – Sikap tegas diambil Bupati Bangli Made Gianyar. Akibat gagal memenuhi target retribusi yang telah ditentukan, Kepala Pasar Kayuambua, Susut, I Wayan Sukarma secara resmi diberhentikan dan digantikan oleh Kepala Pasar yang baru I Wayan Oka Adnyana.
Pergatian itu, ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Bupati Bangli, Nomor 510/274/2018, tentang pemberhentian dan Pengangkatan Petugas Pengelola Pasar Kayuambua, di ruang rapat Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Bangli, Rabu (25/4).
Bupati Made Gianyar mengatakan, pergantian ini merupakan bagian dari evaluasi dan penyegaran. Menurutnya, siapapun kepala pasar yang tidak mampu mencapai target retribusi minimal 80 persen, pasti akan diganti. Untuk itu, pihaknya meminta Kepala Pasar Kayuambua yang baru, termasuk kepala pasar lainnya, agar bisa berkerja lebih baik. Ia juga menekankan, agar mulai hari ini, pengelola pasar harus memikirkan bagaimana menata pasar agar lebih baik.
“Mulai sekarang pengelola pasar harus memikirkan bagaimana cara menata pasar agar lebih baik. Pedagangnya ditata, kebersihan dan keamanan harus dibenahi. Jangan sampai pasar tradisional menjadi kumuh dan kotor. Jika pasar sduah di tata dengan baik, maka pembeli yang datang merasa lebih nyaman dan senang,” pintanya Made Gianyar.
Pejabat asal Bunutin, Kintamni itu menambahkan, kepala pasar yang baru maupun yang lama harus memikirkan inovasi agar target 100 persen retribusi bisa tercapai. Kalau terget retribusi mampu tercapai, maka pihaknya tidak akan melakukan pergantian kepala pasar lagi.
“Kalau tahun ini target 100 persen tercapai pada 2019 kepala pasar pasti aman tidak diganti. Namun kalau tidak memenuhi target, maka harus siap-siap akan diganti. Bila perlu langsung sampaikan surat pengunduran diri. Jadi tidak perlu lagi bupati menandatangani SK pemberhentian,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya sengaja mengundang semua kepala pasar untuk hadir dalam acara ini agar semua tahu dan mengerti, bahwa evaluasi ini tidak ada hubungannya dengan suka atau tidak suka termasuk politik. Sehingga kalau tidak memenuhi target, minimal 80 persen pasti diganti. Ini juga menjadi peringatan bagi kepala pasar yang baru, termasuk yang lainnya, agar bisa berkerja lebih baik untuk kemajuan Bangli. “Disini kita ingin menunjukkan bahwa evaluasi tidak ada hubungan dengan politik, atau suka tidak suka. Tapi 100 persen karena capaian target dan prestasi kerja,”jelas Gianyar.
Semenyara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli Nengah Sudibia, menjelaskan, jika pergantian ini merupakan evaluasi dari pengelola pasar yang tidak mencapai target. Jadi kalau target retribusinya dibawah 80 persen, perlu dilakukan penyegaran. Terkait dengan pergantian kepala Pasar kayuambua, Jelas Sudibia, dari target retribusi yang ditentukan sebesar Rp. 362.761.962,75, tercapai hanya Rp. 245.447.000,00 atau 75,09 persen.
“Tidak terpenuhinya target retribusi, tentu menjadi pertimbangan utama Bapak Bupati untuk mengganti Kepala Pasar Kayuambua,” ujarnya.
Sudibia juga menghimbau, kepada pengelola pasar agar tidak hanya berorientasi untuk mengejar target retribusi saja. Akan tetapi, juga perlu memperhatikan tugas lain, seperti memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pedagang dan konsumen dipasar. “Yang tidak kalah penting, penataan pedagang, keamanan dan kebersihan pasar juga harus dijaga. Kemudian masalah pasar pangan (pangan yang aman), itu juga harus menjadi atensi bersama,” tutup Sudibia. (eka prananda/balipost)