Tactical Floor Game (TFG) pengamanan dan evakuasi dalam rangka persiapan IMF-WB.(BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sesuai rencana Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) 2018 dilaksanakan tanggal 8 hingga 14 Oktober  di Nusa Dua Bali dan diikuti 189 negara, 27 Kepala Negara dan pesertanya 20 ribu peserta. Terkait kegiatan itu, Kodam IX/Udayana melaksanakan latihan Satgas Evakuasi Bencana Alam IMF dengan menggelar Tactical Floor Game (TFG),  Kamis (26/4) di aula Makodam.

Salah satunya mempersiapkan evakuasi jika Gunung Agung (GA) erupsi. Termasuk siagakan puluhan pesawat. Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf. J. Hotman Hutahaean mengatakan, Satgas Evakuasi dikomandani Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri dan melibatkan unsur komando serta pimpinan baik TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, Polda Bali, Pemprov Bali dan instansi terkait. Termasuk Chief Security hotel kawasan Nusa Dua.

Baca juga:  Antisipasi Megathrust, Klungkung Siapkan Jalur Evakuasi

Tujuan kegiatan tersebut untuk mempersiapkan pengamanan agar pelaksanaan Annual Meetings IMF-WB berjalan dengan tertib, aman dan lancar. “Titik berat latihan ini fokus pada pokok-pokok kegiatan evakuasi bila terjadi bencana alam pada pelaksanaan kegiatan Annual Meetings IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua. Objek evakuasi yaitu 27 orang Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan setingkat Kepala Negara, 10 orang Spouse, 400 orang keluarga VVIP, 400 orang tamu negara beserta keluarga, 2 ribu orang keluarga VIP dan 18 ribu orang Delegasi peserta kegiatan IMF-WB,” ujarnya.

Sesuai Struktur Organisasi Satgas Evakuasi Bencana Alam IMF-WB ini melibatkan 4.032 orang personel, disusun menjadi 13 Subsatgas dengan tugas pokok melaksanakan operasi evakuasi VVIP dan VIP mulai pada hari “H” Jam “J” selama 10 jam serta melaksanakan evakuasi terhadap peserta IMF-WB selama 2 x 24 jam di wilayah Provinsi Bali dengan mengerahkan Satgas Evakuasi Bencana Alam.

Baca juga:  Beberapa Tahun Mangkrak, Disperindag Kembali Ajukan Anggaran IKM Celuk dan Pasar Silakarang

Menurut Kependam, evakuasi akan dihadapkan dengan hakekat bencana alam, meliputi bencana erupsi Gunung Agung menggunakan sistem evakuasi jalur darat menuju Banyuwangi dan Surabaya. Sedangkan untuk bencana gempa bumi dan tsunami, menggunakan sistem evakuasi jalur darat dan laut menuju Banyuwangi. Dilanjutkan dengan jalur udara menuju Surabaya.

Sarana yang disiagakan untuk mendukung pelaksanaan evakuasi tersebut yaitu 130 unit bus, 6 KRI TNI AL, 4 unit Kapal Ferry ASDP, 4 unit pesawat CN 295 di Banyuwangi dan Malang, 2 unit Hercules di Malang. Selain itu disiapkan 20 unit heli terdiri dari 4 unit Heli Mi-17 TNI-AD 25 seat, 2 unit Heli Ec-725 TNI AU 20 seat, 2 unit Heli Super Puma TNI AU 15 seat, 4 unit Heli Bell-412 TNI AD 10 seat, 6 unit Heli Bell-412 TNI AL 10 seat dan 2 unit Heli Bolco Basarnas 3 seat.

Baca juga:  Pohon Sawo Pecik yang Ditanam Raja Gianyar Terakhir Tumbang

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Wakapolda Bali Brigjen (Pol) I Gede Alit Widana dan Paban IV Sops Mabes TNI Kolonel Inf Syafruddin. (Kerta Negara/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *