Kadek Aditya Prabawa saat menunjukkan karya kreatif yang dibuatnya selama tiga bulan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Seperti tidak mau kalah dengan pelajar sekolah kejuruan (SMK) yang memang disiapkan khusus dengan beragam keterampilan yang dimiliki, nama salah seorang siswa SMAN 2 Tabanan, I Kadek Aditya Prabawa (16) belakangan ini gencar menjadi topik hangat di media sosial lantaran karya kreatif yang dibuatnya. Hasil karya kreatif salah satu siswa SMA di Tabanan ini membuktikan bahwa ditengah pendidikan formal full materi yang mereka dapatkan, rupanya mereka juga bisa berinovasi dengan karya kreatif.

Ditemui disekolah, Jumat (27/4), siswa kelas XI IPS 4 ini mengaku kaget jika karya kreatif berupa kincir angin musik mendapat perhatian masyarakat.

Baca juga:  Demokrasi Digital dan Big Data

Aditya Prabawa, putra kedua dari pasangan I Wayan Arsana dan Ni Komang Suprapti, menceritakan ide awal karya kreatif kincir angin musik ini lantaran adanya tugas prakarya dari mata pelajaran Kewirausahaan yang mengharuskan penggunaan bambu.

Dari tugas sekolah tersebut, Aditya kemudian mencari hal hal yang sekiranya unik untuk bisa dibuat via informasi dari Internet. Saat belajar dari internet itulah, Aditya tertarik dengan kinerja kincir air. Ia pun kemudian berfikir ada baiknya jika kincir air ini dipadukan dengan suara musik yang dihasilkan. Dan dalam waktu sekitar tiga minggu karya kreatif yang dibuatnya berhasil sesuai keinginannya. “Awalnya lihat dan belajar dari youtube kemudian mencoba dimodifikasi,” ucapnya.

Baca juga:  Ditanya Kapan Siswa Mulai Belajar Konvensional, Ini Jawaban Gubernur Koster

Setelah mendapatkan ide terkait apa yang hendak dibuat, Aditya Prabawa yang sudah gemar akan elektronik sejak duduk di bangku SMP ini mulai menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti triplek, styrofoam, dan lainnya. “Kalau triplek dikasih minta, kalau gabus baru beli,” terangnya.

Dikatakannya, tidak hanya kincir air musik, karya kreatif lainnya yang pernah dibuatnya dalam prakarya mata pelajaran Kewirausahaan yakni pego (mesin pengeruk) terbuat dari triplek. “Saya memang senang dengan benda bergerak gerak,” ucapnya.

Ia mengaku selama pembuatan kincir angin musik sempat mengalami kendala, karena kesulitan mencari cara agar kolam tidak bocor. Dengan hoby yang dimilikinya saat ini, ia bercita cita melanjutkan pendidikan ke universitas yang berkaitan dengan teknik elektro.

Baca juga:  Belajar Melalui Komunitas Belajar

Terkait karya kreatif salah satu siswa SMAN 2 Tabanan, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gede Susila sangat mengapresiasi. Pasalnya karta kreatif dari siswa SMA ini paling tidak membuktikan bahwa siswa SMA bljuga bisa berkarya dan membuat keterampilan luar biasa sama halnya dengan siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah kejuruan. “Paling tidak karya kreatif ini bisa membawa vibrasi bagi siswa lainnya untuk terus berinovasi menghasilkan karya  karya lainnya,” ucapnya. (puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *