DENPASAR, BALIPOST.com – Saat personel di Mapolresta Denpasar disibukkan dengan aktivitasnya masing-masing, Jumat (27/4) pukul 15.00 Wita, tiba-tiba sirene tanda bahaya meraung-raung dan membuat ratusan polisi berlarian menuju lapangan depan. Tak hanya itu, suara loceng bertalu-talu dan mobil Provos hilir mudik.
“Hari ini kami melaksanakan kegiatan alarm stelling untuk mengecek sejauh mana kesiapan anggota bila ada bahaya,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Hadi Purnomo.
Tujuan dari kegiatan tersebut, kata Kapolresta, menyiapkan perosnel dalam mengantisipasi bencana alam dan situasi kontigensi. “Personel kita latih seperti ini. Selain itu kami melibatkan instansi terkait yaitu pemadam kebakaran dan tim medis,” ungkapnya.
Selain itu untuk menguji kesiapsiagaan anggota SPKT khususnya yang mengawaki call centre 110 khusus membidangi situasi kotigensi. Nanti akan dihitung waktu dari persiapan sampai penyelesaiannya. “Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan sebenarnya nanti, anggota sudah siap menghadapinya,” ungkap perwira melati tiga asal Surabaya, Jawa Timur ini.
Skenarionya, berawal dari ada warga negara asing melihat kebakaran dan langsung menelepon 110. Anggota SPKT Polresta langsung menghubungi pemadam kebakaran dan ambulans. “Setelah itu tim menuju TKP untuk mengecek kondisi di sana, apakah ada korban korban, berapa rumah terbakar. Selanjutnya koordinasi dengan tim medis dan ambulans supaya cepat menangani korban,” ungkap mantan Kapolres Gianyar ini. (Kerta Negara/balipost)