Pelabuhan Gunaksa. (BP/sos)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pelabuhan Gunaksa, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung telah lama terkatung-katung. Sejumlah bangunannya sudah mengalami kerusakan cukup parah. Ditengah hal tersebut, muncul wacana ada pengkajian ulang dari pemerintah pusat terkait keberlanjutan pembangunannya.

Kepala Dinas Perhubungan Klungkung, I Nyoman Sucitra mengatakan wacana tersebut terungkap saat pihaknya berkoordinasi terkait trip kapal roro Pelabuhan Padangbai, Karangasem-Nusa Penida, Kabupaten Klungkung ke Kementerian Perhubungan bersama Komisi II DPRD Klungkung baru-baru ini.

Baca juga:  Biaya Rapid Test di Pelabuhan Lebih Murah

“Selain membicarakan permohonan penambahan trip untuk roro, kami juga menyampaikan terkait tindaklanjut pembangunan pelabuhan Gunaksa. Itu akan dikaji. Dilanjutkan atau tidak,” ungkapnya, Jumat (27/4).

Hanya saja, kata Pejabat asal Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan ini belum mengetahui kapan pengkajian itu mulai. Menurutnya, perlu ada beberapa proses sebelum itu terealisasi. Seperti halnya normalisasi tukad Unda yang lokasinya sangat dekat dengan pelabuhan maupun pembebasan lahan yang menjadi jalan eksisting. “Kalau untuk kondisi pelabuhan terkini, pusat sudah tahu,” katanya.

Baca juga:  Begini Hasil Penataan TPA Mandung

Pemkab Klungkung menaruh harapan besar supaya pelabuhan yang berlokasi di sekitar eks Galan C itu dapat berfungsi. Pasalnya, tak hanya penting dalam menunjang transportasi ke kepulauan Nusa Peninda yang semakin berkembang maupun antarpulau. Tetapi juga diyakini akan berdampak pada perkembangan perekonomian daerah. “Kalau dari pemkab, sudah tentu menginginkan ini bisa berfungsi,” ucapnya.

Dorongan adanya kepastian soal pembangunan juga sempat dilontarkan Ketua Komisi II DPRD Klungkung, I Komang Suantara. “Jangan sampai bangunan ini terkatung-katung. Penanganan harus sinergi. Bukan terkotak-kotak,” tegasnya.

Baca juga:  Rumah Warga Tangkas Ludes Terbakar

Kondisi pelabuhan ini sudah sangat meperihatinkan. Kerusakan tak hanya terjadi pada senderan yang panjangnya mencapai ratusan meter akibat tergerus gelombang laut. Bangunan padmasana juga sudah hilang sampai ke pondasinya. Demikian pula bangunan tempat gardu listrik yang berada disisi utara nyaris roboh dan jalan yang menjadi akses satunya-satunya putus. (sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *