Suasana evakuasi WNA asal Jepang yang ditmeukan tewas di rumahnya di Desa Ketewel. (BP/nik).

GIANYAR, BALIPOST.com – Warga Banjar Gumicik Desa ketewel Sukawati digegerkan dengan tewasnya seorang warga nagara asing (WNA), Selasa (1/5). Pria asal Jepang bernama Tsuyoshi Maeyana ditemukan membusuk tidak bernyawa pada kamar tidur rumahnya di desa setempat. Polasi yang menerima laporan ini masih melakukan penyelidikan.

Kadek Indra yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga Yosi mengaku ada kecurigaan terhadap kondisi Yosi yang sejak rabu lalu tak berkabar. “Terakhir saya hubungi itu rabu lalu setelah itu tidak pernah balas pesan lagi. Iya ni kok tumben gak dibalas biasanya langsung dibalas sama dia,“ ujarnya.

Baca juga:  Setelah 50 Tahun Digunakan, Visa Sticker Ditiadakan

Merasa curiga, Indra pun akhirnya mendatangi tempat tinggal WNA asal Negeri Sakura itu pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 wita. Setiba dirumah bosnya itu ia pun sempat memanggil-manggil namun tidak ada yang menyahut. “Akhirnya saya panggil tetangga untuk membantu mengecek ke dalam, setelah dicek ternayta dia sudah meninggal,” jelasnya.

Kadek Indra juga menuturkan selama ini tidak melihat kalau korban ada sakit atau sejenisnya. “Selama ini tidak tau, tidak pernah dikasih tahu juga. Kalau kerja dia selama ini seperti penerjemah, translate teman-teman asing gitu. Kalaupun kerja biasanya ada janji baru keluar kalo gak dia di rumah saja,” ungkapnya.

Baca juga:  Melanggar, Puluhan Perusahaan di Badung Terancam Dibekukan Izin Lingkungannya

Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiharta sempat kesulitan mengevakuasi jenazah, bersama tim. “Iya, itu anjing hitamnya itu galak jadi tadi agak kesulitan. Mungkin karena dia setia sekali sama majikannya makanya tadi dia tunggu di dalam sambil menggonggong kalau ada yang masuk,” ujarnya.

Ditanya apakah ada gigitan anjing pada korban, kata Penda pihaknya tidak menemukan adanya gigitan. “Gigitan anjing tidak ada saya liat. Cuma bengkak, merah, dan kepalanya sudah membiru mengeluarkan darah. Untuk sementara tidak ada tanda-tanda kekerasan di TKP,” tutupnya. (manik astajaya/balipost)

Baca juga:  Dua WNA Ajukan Pindah Jadi WNI, Salah Satunya Bisa Bahasa Bali dan Aktif di STT
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *