PENINGKATAN kualitas layanan terus menjadi perhatian RSUD Klungkung. Salah satunya melalui pembangunan fasilitas berupa Instalasi Bedah Sentral (IBS). Peletakan batu pertamanya berlangsung, Rabu (2/5). Dilaksanakan Penjabat Sementara Bupati Klungkung, I Wayan Sugiada.
Birokrat asal Tabanan ini menjelaskan instalasi yang pembangunannya dianggarkan Rp 20 miliar ini sangat dibutuhkan masyarakat. Sesuai perencanaan, akan terbangun tiga lantai. “Ini kebutuhan vital dalam penanganan operasi pasien. Karena itu berkomitmen bisa mewujudkannya. Ini juga untuk menekan angka rujukan dan memperpendek waktu tunggu operasi,” jelasnya.
Selain APBD, pembangunan juga dipenuhi dengan dana alokasi khusus untuk pengadaan alat kesehatan dan dana BLUD RS untuk alat kerumahtanggaan. Melalui terobosan ini, diharapkan kedepannya pelayanan operasi dan cuci darah/Hemodialis bisa dilakukan dengan baik dan optimal. “Rumah sakit harus terus memberikan pelayanan prima kepada pasien,” tegas Sugiada.
Direktur RSUD Klungkung, Nyoman Kesuma menyatakan sampai saat ini, masih terdapat pasien yang harus menunggu beberapa hari untuk operasi. Pembangunan intalasi ini dijadikan pisau bedah untuk memecahkan persoalan tersebut. “Sekarang rumah sakit sudah kelas B. Ini harus didukung fasilitas yang memadai. Termasuk juga akan diikuti peningkatan SDM dokter spesialis yang makin bertambah jenisnya,” jelasnya.
Disampaikan lebih lanjut, pada bangunan itu, lantai 1 digunakan sebagai ruang cuci darah, lantai II untuk pasien pra-operasi, dan Lantai 3 yang terdiri dari lima ruangan untuk operasi. “Dengan ini, diharapkan kedepannya dapat mengurangi lama waktu tunggu operasi, mengurangi rujukan, meningkatkan kepuasan pasien serta dapat meningkatkan pendapatan operasional rumah sakit,” sebutnya.
Pembangunan instalasi ini, sesuai kontrak berlangsung 230 hari dan direncanakan selesai pada 10 Desember 2018. Acara peletakan batu pertama ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Ni Made Adi Swapatni, beserta undangan terkait lainnya. (Adv/balipost)