SEMARAPURA, BALIPOST.com – Penambahan trip kapal roll on roll off (Roro) yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem-Pelabuhan Nusa Penida, Klungkung (PP) tengah diupayakan Pemkab Klungkung melalui dinas perhubungan. Hal tersebut untuk meminimalisasi tumpukan barang. Namun dibalik itu, kondisi kapal roro yang mulai beroperasi sejak 2006 itu justru kurang mendukung. Kerusakan mesin mulai menggerogoti.
Kepala UPT Pelabuhan Penyeberangan Nusa Penida, I Dewa Gede Agus Suarma Hendra, Rabu (2/5) mengungkapkan kerusakan tersebut terjadi pada mesin yang berfungsi sebagai pendorong kapal supaya bisa melaju. Upaya penanganan sudah dilakukan. Ditargetkan kapal sudah bisa beroperasi, Jumat (4/5) besok. “Mekanik sudah dipanggil. Hari ini sudah mulai memperbaiki,” ungkapnya.
Hal itu, sambung dia menyebabkan penyeberangan barang tersendat. Bahkan tak dipungkiri terjadi penumpukan. Kini yang dihandalkan hanya dua unit Landing Craft-Tank (LCT). “Dengan kerusakan ini, memang membuat adanya penumpukan barang. Tetapi kami tetap berupaya memberikan layanan semaksimal mungkin. Dengan LCT, barang-barang bisa masuk, termasuk mobil. Kalau orang banyak yang naik boat,” sebutnya.
Kapal yang merupakan bantuan Pemerintah Provinsi Bali itu sudah sempat di-docking November 2017. Tak diipungkiri, kerusakan mesin juga akibat usianya yang sudah tergolong tua. “Tiap tahun docking. Tahun ini juga ada,” imbuh Hendra.
Kepala Dinas Pehubungan Klungkung, I Nyoman Sucitra mengupayakan perbaikan bisa selesai secepatnya. “Alatnya yang lama datang. Harus pesan di Surabaya. Tetapi ini sudah diupayakan secepatnya,” katanya.
Khusus untuk docking, pihaknya menyebut sudah berlangsung sesuai prosedur yang menelan anggaran Rp 1,6 miliar. Seperti berita sebelumnya, kapal tersebut baru bisa menerapkan dua trip pada Selasa, Kamis dan Sabtu. Dinas Perhubungan dan DPRD Klungkung menginginkan supaya bisa beroperasi dua trip setiap hari. Hal ini sudah disampaikan ke Kementerian Perhubungan. Ketua DPRD Klungkung, I Wayan Baru menilai itu penting untuk memperlancar pengiriman barang yang sekaligus mengantisipasi lonjakan harga. (sosiawan/balipost)