Imron Qodari (dua kiri) didampingi Rahadian D. Yogisworo (dua kanan) saat memberikan keterangan pers, Rabu (2/5). (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam rangka mengantisipasi dan mempersiapkan generasi milenial pada era digital yang tanggap teknologi di industri bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) menyelenggarakan “Asia Pacific Regional (APRA) Human Capital Forum 2018”. Forum human capital internasional ini diadakan pada 2-4 Mei 2018 di The Patra Bali Resort & Villas, Kuta.

Menurut Human Capital Group Head Angkasa Pura I (Persero), Imron Qodari didampingi Co. General Manager Commercial Bandara I Gusti Ngurah Rai Rahadian D. Yogisworo, kegiatan yang baru pertama dilaksanakan mengambil tema “In the Age of Digitalization, Let’s Build the Case of Human Limitation”.

Dengan menghadirkan para profesional di bidang human capital (HC) dan information technology (IT) pada industri kebandarudaraan di tingkat regional. Tiga pembicara intenasional di kedua bidang tersebut yang akan membagıkan materi dan pergalamannya terkait bidangnya masing-masing.

Baca juga:  Wendo Asrul Rose Jabat Plt Dirut Angkasa Pura I

Ketiga pembicara tersebut yaitu Kate Barker, Vice President, Executive HR Advisor Sap Asia Pacific yang akan berbicara tentang “People, Technology, and The Future Airport”; Neha Pareek, Talent Leader IBM Asia Pacific yang akan berbicara tentang “Facing the Industrial 4.0 Era”; dan Conrad Clifford, Regional Vice Presicent IATA Asia Pacific yang berbicara tentang “Millennials as The Future Leader (How to Manage Them)”.

Sedangkan pembicara dari Indonesia antara lain Direktur SDM dan Umum PT Angkasa Pura 1 (Persero) Adi Nugroho yang akan berbicara tentang “Strategy and Innovetion to Reach Talented People” dan Direktur Sumber Daya Manusia, Umum, dan TI PT Angkasa Pura II (Persera) Tina Kemala Intan yang akan berbicara tentang “Human Capital Transformation and Innovation”

Baca juga:  Bandara Ngurah Rai Raih "The 1st World Best Airport"

Menurutnya, kemajuan teknologi dan makin meningkatnya jumlah angkatan kerja genarasi milenial harus disikapi para pemangku kepenitingan di berbagai bidang industri. Termasuk di industri aviasi dan bandar udara (bandara). Dalam hal ini, perlu dilakukan langkah antisipasi dan adaptasi terhadap karakter generasi milenial yang unik.

“Cepatnya perkembangan teknologi berpengaruh signifikan terhadap perubahan proses bisnis. Munculnya angkatan kerja baru generasi milenial yang lahir di era teknologi atau biasa disebut digital native juga merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan, karena karakternya yang berbeda dari generasi sebelumnya,” ujar Imron Qodari saat memberikan keterangan pers, Rabu (2/5).

Baca juga:  Evakuasi WNA dari Bali Masih Terjadi, Puluhan WN Kazakhstan Pulang

Dikatakannya, untuk beradaptasi dan mempersiapkan para profesional dan talenta di industri yang berubah tersebut, perusahaan tidak dapat melakukannya sendiri dan harus membangun jaringan yang luas dan kuat. Oleh karenanya, menurut Imron, pola bisnis lama cepat atau lambat akan segera ditinggalkan dan berganti dengan pola baru, dimana para milenial berada. “Untuk mengantisipasi dan mempersiapkan generasi yang tanggap teknologi, AP I berinisiatif untuk menyelenggarakan Asia Pacific Regional (APRA) Human Capital Forum 2018 ini,” katanya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *