BANGLI, BALIPOST.com – Sebanyak 3.709 siswa kelas VI tingkap pelajar Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Bangli akan melaksanakan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) yang mulai dilaksanakan Kamis (3/5) hari ini.
Kabid Dikdas I Nengah Danta Haryana, Rabu (2/5) mengatakan, jumlah 3.709 siswa yang mengikuti USBN berasal dari 164 SD yang tersebar di empat kecamatan yakni Bangli, Tembuku, Susut dan Kintamani. Kata dia, dari 164 SD ada sebanyak 158 sekolah menggunakan Kurikulum 2013 dan 6 sekolah masih memakai kurikulum 2006.
“Untuk sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 sebanyak 3.603 siswa dan Kurikulum 2006 sebanyak 106 siswa. Enam sekolah yang masih memakai K-2006 di dua kecamatan Bangli dan Tembuku,” ucapnya.
Danta Haryana menambahkan, pada USBN pada hari pertama mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia. Kemudian di hari kedua pada Jumat (3/5) yang diujikan mata pelajaran Matematikan dan hari terakhir Sabtu (4/5) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Waktu ujian yang diberikan siswa selama 2 jam. USBN dimulai pada pukul 08.00 Wita sampai dengan pukul 10.00 Wita,” jelasnya.
Dia menjelaskan, jika ada siswa yang tidak mengikuti USBN, nantinya ada ujian susulan yang bakal dilaksanakan pada 7-9 Mei mendatang. Jelas Danta Haryana, selain melaksanakan UNSB, sekolah juga bakal melaksanakan Ujian Sekolah (US).
Untuk US bakal diselenggarakan mulai 14-17 Mei mendatang. Sementara untuk ujian praktik dilaksanakan 7-9 dan 11 Mei. “Untuk US-nya mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran IPS, Agama, PKN, Seni Budaya dan Keterampilan dan Muatan Lokal. Untuk K-2006 muatan lokal ada dua yakni Bahasa Bali dan Budi Pekerti. Kalau untuk K-2013 muatan lokal, Budi Pekerti, masuk di mata pelajaran Agama,” jelas Danta Haryana.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya berharap pelaksanaan USBN di hari pertama dapat berjalan tertib dan lancar. Sehingga siswa dapat melaksanakan ujian dan mampu meraih hasil yang optimal. Disinggung untuk sistem pengawasan saat USBN, Danta Haryana menyatakan, pengawasan pelaksanaan ujian nanti dilakukan sistem silang antar sekolah tingkat gugus. (Eka Parananda/balipost)