SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pertumbuhan pariwisata di Kepulauan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung beberapa tahun belakangan semakin pesat. Hal tersebut menyebabkan ketertarikan investor untuk menanam modal semakin meningkat.
Hanya saja masih pincang. Dalam artian lebih terfokus pada satu lokus.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PM-PPTSP), Made Sudiarkajaya, menjelaskan investasi di kepulauan yang dikenal dengan sebutan the blue paradise island itu masih lebih banyak berada di Nusa Lembongan, Jungutbatu, Nusa Ceningan, Desa Sakti dan Desa Bunga Mekar. “Investasi memang lebih banyak di sebelah barat. Orang bisnis pasti melihat potensi,” ungkapnya, Kamis (3/5).
Jika kondisi tersebut berlangsung dalam waktu lama, akan berpeluang memunculkan overload, layaknya kawasan Badung Selatan. Secara otomatis berdampak pada kenyamanan maupun dampak negatif lainnya.
Mengantiasipasi itu, pihaknya mengupayakan investasi ke depan lebih diarahkan ke wilayah timur yang potensi pariwisatanya tidak kalah, seperti spiritual dan kerajinan kreatif, di samping juga wisata pantai, menyelam dan wisata bahari. “Untuk pemerataan investasi kami terus upayakan. Supaya tidak terfokus pada satu tempat,” katanya.
Tahun ini, target investasi dalam negeri mencapai Rp 650 miliar, meningkat dari 2017 sebesar Rp 550 miliar. Sedangkan asing USD 3.000.000, meningkat dari sebelumnya sebesar USD 2.000.000. Angka tersebut ditargetkan naik sekitar 20 persen setiap tahunnya.
Mencapai itu, pejabat asal Nusa Lembongan ini menggelar promosi melalui pameran dan pembuatan katalog tentang daerah-daerah yang potensial untuk “dijual.” “Tahun ini ada tiga event yang kita ikuti. Untuk katalog, didalamnya berisi infrormasi daerah yang cocok investasi, termasuk identitas pemilik lahan,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta menjelaskan potensi pariwisata tak hanya ada di Nusa Lembongan. Tetapi juga di Nusa Gede. Bahkah tak kalah menarik, seperti Pantai Atuh dan Bukit Teletabis. “Kami memang menginginkan perkembangan pariwisata tidak hanya fokus pada satu tempat. Tetapi juga sampaii ke Nusa Gede,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Klungkung ini menyebutkan tahun ini tengah menyusun sepuluh perencanaan untuk mendukung perkembangan objek. Itu berupa fasilitas pendukung, seperti parkir dan toilet. “Penataan ini tak hanya pada objek yang sudah ada sejak lama. Tetapi juga yang baru,” pungkasnya. (Sosiawan/balipost)
Semoga itu cepat tereliasasi