JAKARTA, BALIPOST.com – Meminimalkan tersebarnya penyakit Japanese Enchepalitis (JE), LG Electronics (LG) memperlihatkan kepeduliannya. Bekerjasama dengan International Vaccine Institute (IVI) yang berpusat di Seoul, Korea Selatan, perusahaan yang dikenal melalui berbagai inovasinya pada perangkat elektronik ini mendonasikan sejumlah perangkat diagnostik penyakit JE bagi pemerintah Indonesia.

Bali dipilih sebagai penerima donasi perangkat diagnostik ini. Sebab, berdasarkan data beban penyakit JE di Indonesia, Bali termasuk wilayah yang rentan.

Sepanjang 2001 hingga 2008, IVI dengan pemerintah Indonesia telah melakukan pengawasan prospektif bagi JE di beberapa daerah di Indonesia. Melalui sokongan pendanaan dari Korean International Cooperation Agency (KOICA), studi ini menunjukkan Bali memiliki beban penyakit JE tertinggi.

Baca juga:  Kembali Digelar Luring, Ratusan Sanggar dan Belasan Ribu Seniman Partisipasi di PKB XLIV

Kepala Cabang LG Electronics Indonesia untuk wilayah Bali, Sugito Puspo Aji menyerahkan perangkat kepada Kepala Pemantauan Japanese Encephalitis di Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. Suwarba.

“Harapannya, perangkat diagnostik ini dapat mendukung kerja pemantauan dan evaluasi pasca vaksinasi penyakit menular tersebut pada anak-anak di Bali. Ini merupakan bagian upaya kami untuk berkontribusi pada masyarakat Indonesia, terutama kesehatan dan kesejahteraan anak-anak,” ujar Seungmin Park President Director LG Electronics Indonesia.

Baca juga:  Tawarkan Konsep "Self Service," LG Optimis Laundry Digital Diterima Pelaku Usaha

JE sendiri merupakan salah satu penyakit menular yang masih terabaikan. Padahal, penyakit akibat flavivirus yang disebarkan melalui nyamuk ini merupakan masalah kesehatan di banyak negara di Asia, termasuk pula Korea Selatan.

Anak-anak hingga usia sepuluh tahun menjadi populasi resiko infeksi terbesar. Tanda dan gejala klinis dapat menjadi berat dengan 10-30 persen menyebabkan kematian, sementara 25-75 persen dari korban terinfeksi menderita masalah neurologis jangka panjang seperti kejang dan cacat mental.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sendiri diketahui sebelumnya telah melakukan kampanye vaksinasi massal untuk penyakit JE pada 960.000 anak di bawah usia 15 tahun di Bali. “Data yang dihasilkan dengan dukungan perangkat diagnostik ini menjadi sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk pengambilan keputusan bagi perluasan vaksinasi Japanese Encephalitis ke daerah lain ke depannya,” ujar Dr. Florian Marks, Kepala Unit Epidemiologi pada IVI menanggapi dukungan LG ini.

Baca juga:  Mulai Menipis, Stok Beras Pengungsi di Buleleng

Pasalnya, menurut dia, sebagian besar negara dengan endemik tinggi pada penyakit ini seperti Jepang dan Korea Selatan, telah memasukkannya dalam program imunisasi rutin untuk melindungi populasi beresiko. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *