LOS ANGELES, BALIPOST.com – Blitar hanyalah salah satu kota kecil, yang terletak sekitar 167 kilometer barat daya Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur di Indonesia. Namun, karena sejarahnya, potensi keindahan pariwisata, keragaman agama, dan budaya serta seninya, kabupaten ini dikenal hingga ke luar Indonesia. Bahkan, hingga Los Angeles, Amerika Serikat.
Melalui kemampuan sutradara berbakat Hollywood, Livi Zheng, yang berasal dari Blitar, sejarah, keindahan, keragaman agama, budaya dan seni kota yang dijuluki “1000 Candi” itu, ditampilkan dalam sebuah karya film-nya berjudul “Blitar”. Film yang mengangkat “Triangle Diamond” atau tiga sudut pandang Berlian di kabupaten Blitar, yang terdiri dari Pantai Serang, Perkebunan Teh Sirah Kencong, juga Candi Penataran, premiernya ditayangkan di Los Angeles, Amerika Serikat, Rabu (2/5) malam pukul 19.00 waktu setempat.
Tayangan film “Blitar” ini melengkapi sebuah konser, pentas seni dan budaya dari tim kesenian Pemerintah Kabupaten Blitar, yang bertajuk “Amazing Blitar”. Tim kesenian Pemkab Blitar ini tidak hanya mementaskan seni dan budaya masyarakat setempat, tetapi juga membawa pengunjung dan penonton di LA, AS, seolah ikut dan merasakan ritual, estetika dan keindahan panorama serta penghormatan sebuah bangsa atas sejarah kota yang pernah ditinggalkan oleh bangsa asing yang pernah menduduki Blitar.
Secara khusus, konser, pentas seni dan film premiere “Blitar” memiliki nilai tersendiri karena langsung dihadiri oleh Bupati Blitar, Drs. Rijanto yang membawa tim keseniannya sebanyak 17 orang. Mereka langsung membawa “oleh-oleh” kisah dari tanah perjuangan, ritual, keindahan dan estetika serta keragaman kultur dan budaya Blitar yang menjadi ciri sebuah wilayah.
Salah satu seni budaya itu berupa sejumlah tarian di antaranya Tari Emprak, Tarian Remo dan Tari Jaranan di antara sejumlah tarian yang akan ditampilkan dalam Amazing Blitar. Tari Emprak yang dibawakan secara kolosal sebelumnya tercatat pernah dipentaskan di Eropa.
Sedangkan Tari Jaranan biasanya ditampilkan sebagai bagian dari kegiatan ritual atau upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat. Tarian ini melambangkan jiwa yang tangguh.
Tari ini dilaksanakan sampai para penari dalam keadaan “trance,” berjalan dan berguling di atas pecahan kaca tanpa terluka sedikit pun. Tarian Remo merupakan tarian selamat datang yang menyambut kedatangan para tamu di awal acara.
Uniknya, konser, pentas seni dan film premiere “Amazing Blitar” dilaksanakan tepat pada tanggal 2 Mei, yang di Indonesia diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pada tanggal tersebut, seluruh bangsa Indonesia memperingati hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan yang terus berjuang dan memberdayakan bangsa Indonesia yang terbelakang akibat penjajahan kolonial untuk berpikir maju dan memiliki ilmu dan pengetahuan.
Kebetulan juga, Bupati Blitar Rijanto merupakan mantan Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Blitar yang kemudian dipercaya menjadi Wakil Bupati, dan akhirnya menjadi Bupati Blitar. Meskipun jauh dari Blitar, Livi dan Julia serta Bupati Rijanto ikut memberikan pendidikan mengenai sejarah dan seni mengenai sebuah kota bersejarah dan kaya dengan berbagai potensi alam, pariwisata dan seni budaya.
Kehadiran Bupati Blitar juga tak hanya sekadar menemani Tim Kesenian dan memimpin rombongan Pemkab Blitar ke LA, AS. Bupati Rijanto juga mendampingi Livi dan seorang bankir di AS, yang berasal dari Jawa Timur, Julia Gouw, menjadi dosen tamu di University of California Los Angeles (UCLA) bagian Asian Languages and Cultures. Dalam kesempatan menjadi dosen mereka berbagi tentang keunggulan Blitar dan Indonesia, mulai dari potensi alam sampai potensi sumber daya manusianya.
Tak ketinggalan Livi Zheng juga menampilkan film garapannya yang berjudul “Blitar”. Mahasiswa yang diajarkannya itu berasal dari berbagai negara.
Saat sesi dialog, para mahasiswa sangat antusias mengetahui lebih jauh mengenai Blitar dan Indonesia. Bahkan, beberapa di antaranya berencana juga untuk berkunjung ke Blitar.
Selanjutnya, Bupati Rijanto dan Livi Zheng juga memenuhi undangan untuk menjadi narasumber di salah satu kelas musik ethnomusicology UCLA. Topik pembahasan Livi dan Bupati adalah tentang kebudayaan dan kesenian Indonesia yang sebetulnya sudah mendunia. Contohnya, gamelan Indonesia sudah dipakai dalam film Star Trek, Avatar, dan Akira.
Konser, pentas seni dan film premiere Amazing Blitar juga semakin lengkap karena selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga hadir di LA, AS, mantan Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyo Dino Patti Djalal. Kedua tokoh ini bahkan mendukung Amazing Blitar dengan memberikan sambutan dan promosi yang juga dapat dilihat di https://youtu.be/TE BS32eZSUY.
Gubernur Anies yang pernah membuka premiere film Livi “Brush with Danger” di Jakarta–film layar lebar Livi, yang masuk dalam seleksi nominasi Piala Oscar 2015– menyampaikan rasa bangganya atas karya tim kesenian Blitar. Menurut Anies, pentas Amazing Blitar adalah salah satu upaya promosi budaya Indonesia di luar negeri yang sangat menakjubkan.
Ia berharap agar pentas dan premiere film ini bisa menjadi jembatan persahabatan antara Indonesia dan AS. Adapun Dino Patti Djalal yang merupakan Founder Indonesian Congress of Diaspora menyatakan bahwa Livi Zheng adalah salah satu sutradara favoritnya dan yakin bahwa penonton akan menikmati acara “Amazing Blitar”, termasuk film “Blitar”-nya.
Lebih jauh, acara “Amazing Blitar” selain diisi dengan sejumlah tarian nusantara, yang menunjukan kekayaan budaya Indonesia dan sekaligus menunjukan Bhinneka Tunggal Ika atau Unity in Diversity, juga sambutan oleh Julia Gouw, selaku sponsor acara konser, pentas seni dan film premiere. Sambutan lainnya dilakukan oleh Konsul Jenderal RI di LA serta Bupati Rijanto. (Diah Dewi/balipost)