NEGARA, BALIPOST.com – Rusaknya sejumlah titik ruas jalan Denpasar-Gilimanuk khususnya wilayah Jembrana perbaikannya mulai dikebut. Sejumlah titik yang mengalami kerusakan nampak diperbaiki seperti di Melaya.
Selain pengaspalan jalan, juga nampak dilakukan perbaikan drainase di pinggir-pinggir jalan nasional itu. Sejumlah mobil lab dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) juga sudah mulai beroperasi di sekitar Gilimanuk.
Dari informasi, perbaikan ini sengaja dikebut pada bulan ini sehingga jalan bisa mulus saat arus angkutan lebaran pada Juni nanti.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 03, Cekik-Batas Kota Tabanan pada Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII, Gede Agus Punarta dikonfirmasi Jumat (4/5) membenarkan telah dimulainya perbaikan jalan dari Cekik tersebut. Namun pejabat yang dimintai informasi itu, tidak memberikan keterangan lebih jauh terkait teknis perbaikan tersebut. Baik panjang maupun jumlah titik yang akan diperbaiki.
Sementara itu dari informasi dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) perbaikan jalan ini dilakukan di Cekik- perbatasan kota Negara- Pekutatan dengan pagu anggaran Rp 16,72 miliar. Dari lelang yang diikuti 61 peserta dimenangkan PT Aditya Sinar Pratama dengan harga terkoreksi Rp 14,4 miliar.
Sementara itu dari informasi di lokasi perbaikan jalan, disebutkan panjang jalan yang akan diperbaiki sepanjang 1,6 kilometer. Dari total ruas panjang jalan 70 kilometer (Gilimanuk-Pekutatan), diketahui panjang yang rusak lebih dari lima kilometer. Namun kerusakan tersebut tersebar di beberapa titik diantaranya di Melaya dan Pekutatan.
Dewa Sumadi, pelaksana perbaikan jalan, mengungkapkan kerusakan jalan yang akan diperbaiki beragam mulai dari jalan berlubang hingga bergelombang. Khusus di Melaya perbaikan diperkirakan hingga 1,6 kilometer menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Pihak pelaksana menargetkan pengerjaan bisa dirampungkan hingga 30 hari ke depan atau sebelum arus mudik Lebaran. Rusaknya ruas jalan Denpasar-Gilimanuk ini sering dikeluhkan para pengguna jalan. (Surya Dharma/balipost)