DENPASAR, BALIPOST.com – Di era digital, semua serba digital, termasuk kartu undangan. Menurut I Gede Mega Ardinata, dari Undangyuk.com, aplikasi yang diciptakannya bisa membantu masyarakat yang ingin merancang undangannya sendiri.
Menurut pria berusia 23 tahun ini, aplikasi tersebut dibuat setelah ia menamatkan diri di Stiki, Jurusan MTI. Ia mengikuti lomba industri kreatif di Bali Creative Industry Center (BCIC) Tohpati. Bahkan, dirinya berhasil masuk 8 besar.
Di sana ia mendapat pelatihan lebih lanjut termasuk mentoring dan fasilitas. Hingga setahun yang lalu berhasil membuat aplikasi undangyuk.com.
Klien hanya cukup mengisi konten di website dan data diri. Maka desain undangan digital akan segera diproses. Selain memunculkan foto kliennya, informasi tentang acara, juga berisi google map. Meski harus ada koneksi internet, namun aplikasi undangan ini bisa diunduh dan disimpan.
Mengingat lokasi upacara tidak hanya di wilayah perkotaan, juga bisa di wilayah yang remote (pelosok). Tentunya, biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah dari undangan manual. Selain itu bisa dishare sebanyak-banyak kepada tamu undangan, karena tidak ada batasan. “Kami buat aplikasi ini, karena biaya pembuatan undangan relatif mahal dan ada batasannya. Berapa kita nyetak segitu dibagikan ke tamu undangan. Tapi dengan undangan digital ini, berapapun kita bisa share. Kalau mau nyebar undangan tinggal share linknya” sebutnya.
Undangan digital ini terbilang baru, maka dari itu perlu edukasi dan tahap pengenalan. Proses pengenalan ini pun diakuinya baru berjalan 3 bulan. “Mindset orang untuk kartu undangan masih cetak,” tandasnya.
Selain undangan pernikahan, aplikasi ini juga bisa untuk membuat undangan matatah, undangan prom night, dan lainnya. (Citta Maya/balipost)
