Wisatawan sedang menikmati wisata air di Tanjung Benoa. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Meski sempat mengalami penurunan, kunjungan wisatawan ke Tanjung Benoa berangsur pulih. Bahkan kunjungan wisatawan untuk menikmati permainan air di kawasan tersebut, Minggu (6/5) masih stabil.

Namun menurut salah seorang driver boat, Mohamad Rdiho, wisatawan mancanegara yang mendominasi berasal dari Tiongkok dan India. Dikatakannya, wisatawan yang ke tanjung Benoa sebagian besar datang untuk menikmati permainan banana boat, diving, sea walker dan parasailing. Bahkan, untuk kunjungan wisata ke pulau penyu, juga masih diminati.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Gahawisri Badung, Nyoman Wana Putra membenarkan. Kunjungan wisatawan ke Tanjung Benoa saat ini memang masih stabil. Bahkan kunjungan wisatawan mancanegara didominasi oleh wisatawan Tiongkok dan India.

Baca juga:  Mesin E-Parking Senilai Rp 100 Juta Sudah Hampir Setahun Jadi Pajangan

Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri kunjungan wisata dari Australia yang biasanya mendominasi, malah mengalami penurunan hampir 30 persen. “Saat ini China dan India yang mendominasi. Untuk Australia, malah turun, karena mereka saat ini lebih banyak datang untuk berbisnis, bukan untuk leisure,” katanya.

Penurunan kunjungan Australia yang hampir 30 persen, saat ini sudah ditopang oleh kunjungan wisatawan dari India dan China. Bahkan kunjungan mereka naik hampir berkisar 35-40 persen. “Selain kunjungan ke pulau penyu, mereka biasanya menyukai adventure dan seawalker,” pungkasnya.

Baca juga:  Diguyur Hujan, Senderan Proyek Perumahan Bersubsidi di Negara Longsor

Meski kunjungan wisata cukup banyak, namun pihaknya mengaku, saat ini tidak mungkin bisa meningkatkan lagi kunjungan wisatawan ke kawasan Tanjung Benoa. Hal itu diakibakan oleh akses jalan yang masih kecil dan juga area parkir yang terbatas.

Dengan akses jalan yang sangat kecil, tentunya jalur tersebut selalu macet karena adanya kendaraan besar keluar masuk kawasan. “Karena menuju ke Tanjung Benoa memakan waktu cukup lama. Apalagi akses hanya satu, saat ini tidak mungkin bisa meningkatkan kunjungan,” keluhnya.

Baca juga:  Dihadapkan pada Kembalinya COVID-19, Rekor Kemerosotan Ekonomi Hantam Eropa

Untuk itu, pihaknya mengharapkan agar segera ada solusi untuk mengatasi kemacetan menuju ke Tanjung Benoa. Baik itu merealisasikan rencana pembuatan jalur lingkar maupun cara lain.

Seperti akses langsung menuju ke jalan Tol. Memang dikatakan, terkait hal itu, sering ada keluhan dari wisatawan maupun driver. Karena biasanya mereka mengejar waktu, namun karena jalur terlalu macet, sehingga mereka sering terlambat menuju ke tujuan lain. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. Jalur menuju Tanjung Benoa memang hanya satu. Namun, jika ada nya sosialisasi kepada masyarakat setempat agar kesadaran memakirkan kendaraannya baik roda 2 maupun roda 4 akan bisa mengurangi kemacetan yg terjadi.
    Karena banyak yg belum sadar akan Pariwisata yg kami jalanin. Seakan mereka cuek saja dgn keegoisan yg tinggi tidak mempersilakan Bus pariwisata mendahului itulah yg paling dirasakan oleh kalangan kami.

    Semoga Desa Adat setempat lebih dapat mengupayakan prioritas pariwisata yg berdatangan dengan tidak mengurangi keasrian Tanjung Benoa yg masih memikat para wisatawan ini.
    🙏

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *