AMLAPURA, BALIPOST.com – Harapan masyarakat Kecamatan Kubu agar bisa menikmati air Telaga Waja, nampaknya semakin jauh. Sebab, jaringan pipanya masih bermasalah di sejumlah titik.
Seperti jaringan pipa yang melintang di lokasi galian C Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem. PDAM Karangasem menyebut, kalau mempertahankan jaringan tersebut untuk mengalirkan air ke Kubu, nampaknya sangat beresiko. Sehingga, PDAM meminta bersama-sama mencari jalan lain untuk mengalirkan air ke Kubu.
Kendala tersebut, disampaikan Direktur PDAM Karangasem, I Gusti Made Singarsi, saat rapat kerja dengan Komisi III dan IV DPRD Karangasem, di gedung dewan, belum lama ini. Dia mengatakan, kondisi pipa yang melintang seperti itu di lokasi galian C, sangat memkhawatirkan. “Jangan dulu lakukan uji coba air Telaga Waja yang mengalir ke Kubu. Sebaiknya cek dulu kondisi jaringannnya. Kami sudah merapatkan ini dengan pemerintah daerah. Apakah pipanya itu tak bisa dialihkan ke Budakeling,” kata Singarsi.
Anggota DPRD Karangasem, dari dapil Kubu, Komang Deni Suryawan, sangat menyayangkan situasi. Padahal, masyarakat Kubu, khususnya di Desa Dukuh, sejak awal sangat menunggu realisasi megaproyek ini. Deni mengatakan masyarakat setempat sampai sekarang masih tergantung dengan air hujan. Kalau tidak ada hujan, maka masyarakat setempat, harus membeli air dengan harga mahal. Mencapai Rp 250 ribu per tangki. Apalagi, masyarakat Dukuh bagian atas, harus membeli air sebesar Rp 300 ribu per tangki. “Saya sendiri sampai Rp 2 juta beli air per bulan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya.
Deni berharap, pemerintah daerah bersama PDAM Karangasem, bisa memikirkan solusi jangka pendek bagi masyarakat Dukuh. Sebab, kabar terbaru, dari hasil survei yang dilakukan oleh peneliti Singapura, menyebut di Desa Dukuh ada sumber mata air yang cukup besar. “Kami berharap PDAM bisa mengecek dulu, apakah benar ada sumber mata air itu. Saat survei, disebutkan ada titik air yang besar. Kalau itu benar, kami mohon dibantu sumur bor, agar kebutuhan air bersih di daerah kami bisa terpenuhi,” katanya.
Direktur PDAM Karangasem, Gusti Singarsi, mengatakan tahun ini Karangasem memperoleh lima bantuan sumur bor dari pusat. Dua diarahkan ke Kecamatan Selat dan tiga lainnya di Kecamatan Kubu. Satu di antaranya di Kecamatan Kubu, memang sudah diarahkan akan dibangun di Desa Dukuh. Dia berharap masyarakat setempat agar bersabar, karena pemerintah daerah dan BUMD seperti PDAM Karangasem sedang berupaya memenuhi hak warga atas air bersih di seluruh Karangasem.
Terkait kendala pipa Telaga Waja yang disebut melintang di lokasi galia C Butus, Sekda Karangasem I Gede Adnya Muliyadi, juga membenarkan situasi tersebut. Sangat riskan untuk memanfaatkan jaringan tersebut, untuk distribusi air ke daerah Kubu. Dia mengakui sudah membahas ini dengan pihak terkait di pemerintah daerah, sebelum melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah pusat. (Bagiarta/balipost)