Suasana rapat membahas Pura Tirta Empul yang di boking di ruang setda Gianyar, Jumat (11/5). (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pihak Desa Pakraman Manukaya Let mengakui kekeliruan dari insiden Pura Tirta Empul yang dibooking beberapa waktu lalu. Pihak desa yang juga pengelola objek wisata mata air suci ini pun menyampaikan permohonan maaf. Sementara Pemkab Gianyar berencana menyiapkan standar prosedur untuk kawasan suci yang dijadikan objek wisata.

Hal ini terungkap saat rapat kordinasi yang dipimpin Sekda Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, dengan menghadirkan sejumlah intansi terkait seperti Bendesa Manukaya Let, Koordinator Pengelola Pariwisata Tirta Empul, Kepala Desa Manukaya, para pimpinan OPD terkait, Kasat Intel Polres Gianyar, KMHDI PC Denpasar, dan para pihak terkait lainnya, di ruang rapat asisten II Setda Kabupaten Gianyar, Jumat (10/5).

Baca juga:  Pemkab Klungkung Rancang Perubahan Status TK Swasta Menjadi Negeri

Bendesa Manukaya Let, Tampaksiring I Made Mawi Arnata mengakui saat itu memang benar dirinya mengucapkan kata “booking” tamu negara di Pura Tirta Empul. Namun, hal tersebut merupakan salah ucap saja. Yang sebenarnya terjadi adalah pihaknya hendak mengatur dan mengelola pemedek yang saat itu tangkil untuk bersabar menunggu beberapa waktu.

”Saat itu, tamu negara tersebut masih melukat di dalam, sehingga areal di dalam penglukatan masih sesak dengan banyaknya orang. Nah, saya minta pemedek yang masih diluar untuk menunggu supaya sama-sama nyaman melukat. Mungkin karena gerah menunggu relatif lama, pemedek tersebut emosi, dan mencurahkan unek-uneknya melalui status facebook,”ungkapnya.

Baca juga:  Dewan Kembali Dorong Pemkab Bangun RS Tipe C di Kintamani

Made Mawi juga menyampaikan permohonan maaf, bila ucapannya saat itu menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat. Dia memastikan, kejadian tersebut murni kesalahan komunikasi antara pihak pengelola dan pemedek. “ Jadi tidak benar kalau pura sudah dibooking, siapapun bebas melukat asal sudah memenuhi standar awig-awig yang ditentukan pihak Pura. Dan tentu kenyamanan harus diperhatikan,” katanya.

Sekda Kabupaten Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya usai memimpin pertemuan tersebut mengatakan, Pemda Gianyar menyayangkan terjadinya insiden tersebut, yang menyebabkan kesan Pura Tirta Empul menjadi kurang elok di mata para pemedek.

Baca juga:  Kumulatif Kasus COVID-19 Bali Lampaui 75 Ribu! Hari Ini Tambah di Atas 1.300 Orang

Seperti diketahui bersama, Pura Tirta Empul merupakan objek wisata suci yang sangat populer di Kabupaten Gianyar. ”Pengelolaannya harus sangat hati-hati untuk menjaga taksu Pura,” tekan pejabat asal Sengguan itu.

Sekda Wisnu mengatakan, Pemda Gianyar, melalui Dinas Pariwisata akan menyusun standar operasi prosedur bagi objek-objek wisata yang dikelola oleh Desa Pakraman. Ke depannya, pihaknya berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak resah lagi, dan melaksanakan kegiatan melukat seperti biasanya ke Pura Tirta Empul.”Jadi sudah jelas, terjadi salah komunikasi, ke depan semoga tidak terulang,” Tandasnya. (manik astajaya/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *