NEGARA, BALIPOST.com – Seekor Penyu Lekang ditemukan oleh warga terdampar dalam kondisi mati di pantai Perancak, Banjar Dangin Berawah, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana Kamis (30/5) petang. Penyu yang diperkirakan berumur lebih dari 50 tahun itu sudah dalam kondisi membusuk. Tidak diketahui pasti penyebab kematian hewan yang dilindungi tersebut.
Setelah dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jembrana dan Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih Perancak, bangkai penyu itu akhirnya dikubur di lokasi tersebut pada Jumat (11/5) kemarin. Informasi yang dihimpun di lokasi, bangkai penyu berukuran 70 x 73 centimeter ini pertamakali ditemukan staf Villa yang berlokasi di dekat pantai, Made Budi Utama pada Kamis petang. Selanjutnya oleh satpam villa setempat, Putu Budiana (39) penemuan itu dilaporkan ke sejumlah anggota KPP Perancak. Saat ditemukan, kondisi penyu sudah membusuk namun masih utuh.
Selanjutnya pada Jumat pagi, KPP Kurma Asih bersama petugas BKSDA melakukan pengecekan dan akhirnya dikubur. “Kalau dilihat dari ukuran, umur penyu jantan ini lebih dari 50 tahun. Kemungkinan sudah tujuh hari mati,” tandas I Ketut Tirta (70), salah seorang anggota Kurma Asih. Nelayan yang pernah menjadi pemburu penyu ini mengatakan banyak sebab mengakibatkan penyu mati. Bisa karena sengaja (ditangkap) atau tidak sengaja seperti terjerat jaring nelayan maupun kondisi perairan yang tak memungkinkan. Namun dilihat dari kondisi Penyu, tidak ada tanda-tanda sengaja.
Ditemukannya penyu mati terdampar ini merupakan yang keduakalinya di Pantai Perancak. Sebelumnya, sekitar dua bulan lalu, juga ditemukan penyu lekang mati oleh warga sekitar. Sayangnya penyu yang ditemukan sekitar 200 meter dari bibir pantai itu hanya tersisa cangkangnya saja. “Ini yang keduakalinya disini (pantai Perancak), kita tidak tahu pasti penyebabnya karena sudah membusuk. Tapi bisa juga karena kondisi perairan yang kotor,” tandas I Wayan Anom Astika Jaya, Koordinator KPP Kurma Asih.
Ia juga menerima informasi masyarakat di sepanjang pesisir Jembrana sejak sepekan ini juga banyak ditemukan bangkai Penyu. “Disini (perancak) masyarakat sudah banyak yang mendukung dan menindaklanjuti ketika menemukan penyu, kami harap ini terus berlanjut,” tandas Anom. Menurutnya memang banyak yang menjadi faktor penyebab penyu mati. Selain terjerat jaring nelayan, diburu, juga ada kemungkinan karena dampak kondisi perairan yang tercemari sampah plastik khususnya. (surya dharma/balipost)