SURABAYA, BALIPOST.com – Kepolisian hingga kini masih melakukan penyisiran ke sejumlah titik yang diduga terdapat bom. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Minggu (13/5), mengatakan pihak kepolisian untuk sementara menerima informasi titik-titik lokasi kejadian.
Menurutnya ledakan di 3 TKP mengakibatkan 8 orang tewas dan 38 korban dirawat di RS dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun di TKP, terdapat 9 orang yang tewas. Rinciannya di Gereja GKI Diponegoro terdapat 3 orang, 4 orang di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela dan 2 orang dari gereja di Arjuno.
Selain itu kata Frans, anggota polisi yang ikut terkena ledakan dirujuk dari RS Surabaya ke RS dr Soetomo. Frans mengatakan, polisi masih melakukan identifikasi sejumlah korban ledakan bom yang diduga bom bunuh diri itu.
“Nanti akan kami update informasinya ke teman teman. Saat ini Gubernur Jatim, Kapolda Jatim dan Panglima berada di lokasi ledakan di Jalan Ngagel,” pungkas Barung.
Dari informasi yang dihimpun, terdapat 20 titik lokasi lagi yang diduga dipasangi bom. Polisi masih melakukan penyisiran terhadap dugaan itu.
Indra, salah seorang jemaat yang ditemui di GKI Jl. Diponegoro mengatakan dirinya mengetahui informasi ada 25 titik yang dipasangi bom. Sejauh ini sudah ada 5 lokasi yang mengalami pengeboman. Yakni GKI di Jl. Diponegoro, GKI di Jl. Prengolan Bunder, GPPS di Jl. Arjuno, Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja HKY di Jl. Polisi Istimewa. (Bambang Wili/balipost)